Apa itu IHSG? Ini Pengertian, Fungsi, dan Faktor yang Mempengaruhi
Apa itu IHSG? IHSG merupakan singkatan dari Indeks Harga Saham Gabungan. Singkatnya, IHSG adalah gabungan harga pasar saham yang dijadikan acuan oleh Bursa Efek Indonesia.
Anoraga dan Pakarti (2001) berpendapat, bahwa IHSG merupakan indeks yang menunjukkan pergerakan harga sama secara umum yang tercatat di bursa efek yang menjadi acuan tentang perkembangan kegiatan di pasar modal.
Menurut Sunariyah (2011), indeks harga saham tersebut merupakan catatan terhadap perubahan-perubahan maupun pergerakan harga saham sejak mulai pertama kali beredar sampai pada suatu saat tertentu.
Lebih lanjut, Martalena dan Malinda (2011) mengatakan, bahwa IHSG merupakan suatu indikator yang menunjukkan pergerakan harga saham. Indeks ini berfungsi sebagai indikator tren pasar, mencakup pergerakan indeks menggambarkan kondisi pasar pada suatu saat, apakah pasar aktif atau tidak.
Indeks menunjukkan presentasi dari pergerakan harga saham yang terjadi di perdagangan pasar lelang. Muliana (2014) menambahkan bahwa perhitungan IHSG dilakukan setiap hari setelah penutupan perdagangan setiap harinya.
Dalam menghitungnya, IHSG menghimpun semua perusahaan yang termasuk sebagai komponen perhitungan. Dalam hal ini, BEI berwenang mengeluarkan atau tidak memasukkan satu atau beberapa perusahaan tercatat dari perhitungan IHSG.
Anton dan Triyono (2010) menjelaskan bahwa dasar pertimbangan dimasukkan atau tidak perusahaan tersebut berdasarkan jumlah saham perusahaan tercatat tersebut dimiliki oleh publik relatif kecil namun kapitalisasi pasarnya cukup besar. Dengan begitu, perubahan harga saham perusahaan saham tercatat berpotensi mempengaruhi pergerakan IHSG.
Fungsi IHSG
Menurut Bursa Efek Indonesia (2008), berikut ini adalah fungsi IHSG:
- Sebagai indikator tren pasar
- Sebagai indikator tingkat keuntungan
- Sebagai tolok ukur (benchmark) kinerja suatu portofolio
- Memfasilitasi pembentukan portofolio dengan strategi pasif
- Memfasilitasi berkembangnya produk derivatif.
Jenis Indeks
Selain IHSG, BEI juga merilis berbagai kategori indeks berdasarkan indikator tertentu. Berikut ini adalah daftarnya:
- IHSG, yang menggunakan semua emiten yang tercatat sebagai komponen perhitungan indeks.
- Indeks Sektoral, menggunakan semua emiten yang termasuk dalam masing-masing sektor.
- Indeks LQ45, menggunakan 45 emiten yang dipilih berdasarkan kriteria likuiditas dan kapitalisasi pasar, dengan kriteria-kriteria yang telah ditentukan.
- Jakarta Islamic Index (JII), yang menghitung index harga rata-rata saham untuk jenis saham-saham yang memenuhi kriteria syariah.
- Indeks Kompas 100, yang menggunakan 100 saham yang dipilih berdasarkan kriteria likuiditas dan kapitalisasi pasar.
- Indeks Papan Utama, yang menggunakan emiten yang masuk dalam kriteria papan utama.
- Indeks Papan Pengembangan, yang menggunakan emiten yang masuk ke dalam kriteria papan pengembangan.
- Indeks Individual, yang harga saham masing-masing emiten.
Faktor yang Mempengaruhi IHSG
Berikut ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi IHSG yang berhasil dirangkum dari situs Cermati.com:
1. Tindakan Perusahaan
Tindakan perusahaan berbentuk kebijakan yang meliputi jajaran manajemen perusahaan. Misalnya kebijakan akuisisi, merger, dan right issue.
2. Kebijakan Pemerintah
Kebijakan pemerinta mampu mempengaruhi harga saham meski belum disahkan. Khususnya yang di bidang permodalan. Misalnya kebijakan ekspor impor, kebijakan Penanaman Modal Asing (PMA).
3. Fluktuasi Kurs Rupiah Terhadap Mata Uang Asing
Penguatan atau pelemahan kurs rupiah terhadap mata uang asing sangat berpengaruh terhadap naik turunnya saham. Misalnya melemahnya rupiah terhadap dollar yang menyebabkan melemahnya harga saham di IHSG.
4. Fundamental Ekonomi Makro
Berikut ini beberapa keadaan fundamental yang mempengaruhi naik turunnya harga saham:
- Naik turunnya suku bunga yang diakibatkan Bank Sentral Amerika (Federal Reserve).
- Naik turunnya suku bunga acuan Bank Indonesia dan nilai ekspor impor yang berakibat langsung pada nilai tukar rupiah.
- Tingkat inflasi termasuk yang berimbas ke kondisi ekonomi makro.
Istilah-istilah dalam IHSG
Dalam membaca IHSG, terdapat beberapa istilah yang harus dipahami. Berikut ini adalah penjelasannya.
1. Cut Loss
Cut loss merupakan salah satu strategi untuk membatasi kerugian ketika harga saham mulai turun. Cut loss dilakukan dengan menjual saham yang kemungkinan akan turun lebih rendah lagi.
2. Buyback
Dilansir dari situs Fortune Idn, buyback adalah cara yang dilakukan perusahaan atau emiten untuk meningkatkan keuntungan dengan membeli saham yang telah diterbitkan di pasar modal.
3. Fluktuasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), fluktuasi adalah gejala yang menunjukkan turun-naiknya harga; keadaan turun-naik harga dan sebagainya; perubahan (harga tersebut) karena pengaruh permintaan dan penawaran; ketidaktetapan kegoncangan.
4. Portofolio
Istilah portofolio di dalam pasar modal mengacu pada kumpulan aset investasi berupa saham yang dimiliki oleh investor. Tepatnya kinerja naik-turun dari nilai saham tersebut.
5. Likuiditas
Corporate Financial Institute menerangkan bahwa likuiditas adalah tingkat efektivitas sebuah aset ketika diubah menjadi uang dan tanpa memberikan pengaruh terhadap harga di pasaran.
Demikian penjelasan mengenai ‘Apa itu IHSG?’. Termasuk juga pembahasan mengenai fungsi, jenis, faktor yang mempengaruhi indeks tersebut. Selain itu, Anda juga bisa mempelajari beberapa istilah yang biasa digunakan dalam membaca IHSG.