5 Instrumen Pasar Modal yang Penting Dipahami Calon Investor
Untuk membeli surat berharga, salah satu caranya dengan mencari di pasar modal. Di sana, terdapat berbagai perusahaan penerbit efek yang menawarkan saham, reksa dana, obligasi, dan lain sebagainya.
Pasar modal tidak hanya tentang transaksi langsung yang dilakukan penerbit dan investor. Melainkan juga ada jenis lain yang melibatkan jual beli antar investor mau pun pialang dengan ketentuan tertentu.
Kali ini, kami akan membahas tentang instrumen pasar modal yang patut diketahui sebagai pengetahuan. Selain itu, Anda juga bisa memahami terlebih dahulu tentang apa itu pasar modal melalui ulasan berikut ini.
Apa itu Pasar Modal?
Menurut Undang-undang Nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal, pasar modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga profesi yang berkaitan dengan efek.
Sunariyah di dalam bukunya yang berjudul Pengantar Pengetahuan Pasar Modal (2011) turut berpendapat bahwa pasar modal adalah suatu sistem keuangan yang terorganisasi, termasuk di dalamnya yaitu bank-bank komersial dan semua lembaga perantara di bidang keuangan, serta seluruh surat-surat berharga yang beredar.
Tak hanya itu, pasar modal secara sempit juga diartikan sebagai pasar (tempat berupa gedung) yang disiapkan untuk memperdagangkan saham-saham, obligasi-obligasi, dan jenis surat berharga lainnya dengan memakai jasa para perantara pedagang efek.
Pengertian pasar modal menurut Usman pada buku Pasar Modal dan Pengembangan Dunia Usaha (1997) adalah perdagangan instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang, baik itu menurut modal sendiri (stock) mau pun utang (bonds), termasuk yang diterbitkan oleh pemerintah (public authorities) mau pun perusahaan swasta (private sectors).
Instrumen Pasar Modal
Ada beberapa instrumen pasar modal yang beredar saat ini, dan dapat dipilih oleh calon investor sesuai dengan profil risikonya. Beberapa instrumen pasar modal tersebut, antara lain:
1. Reksadana
Reksa dana merupakan tempat menyimpan dana milik masyarakat yang kemudian dikelola oleh Manajer Investasi berbadan hukum. Diinvestasikan menjadi surat berharga atau efek. Termasuk di dalamnya saham, obligasi, atau pasar uang.
Patut diketahui bahwa reksa dana merupakan penyalur investasi gabungan yang memungkinkan individu untuk menginvestasikan uang ked ala portofolio saham, obligasi, atau bentuk sekuritas lain yang dikelola secara profesional. Kemudian perusahaan investasi dapat menawarkan cara untuk mendiversifikasi kepemilikan hingga bisa mengakses berbagai aset tanpa harus mengelolanya secara langsung.
OJK melalui situs resminya menjelaskan tentang keuntungan apa saja yang bisa diperoleh dari membeli reksa dana. Instrumen investasi ini dapat dijadikan cara untuk mengelola keuangan dan pemenuhan konsumsi di masa depan.
Salah satu keuntungan menggunakan reksa dana yaitu pengelolaan yang dilakukan oleh Manajer Investasi. Dengan begitu, investor tidak perlu risau mengenai administrasi dan proses transaksi.
Menariknya lagi, reksa dana dapat dibeli dalam jumlah sedikit. Hal ini mengacu pada berapa harga efek yang ditetapkan perusahaan penerbit. Termurah berada di kisaran 10-100 ribu rupiah.
Di era digital, terdapat sejumlah aplikasi online yang menyediakan wadah untuk kita membeli reksa dana. Transaksi dapat dilakukan secara daring dan skala kecil hingga besar.
2. Saham
Menurut Abi di dalam bukunya yang berjudul Semakin Dekat dengan Pasar Modal (2016), saham adalah tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (beban usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas.
Pemegang saham akan mendapatkan keuntungan melalui dividen, yaitu laba perusahaan yang dibagikan berdasarkan usul Dewan Direksi perusahaan. Selain itu, juga ada capital gain atau keuntungan yang diperoleh melalui penjualan saham dengan harga lebih tinggi.
Saham dapat dibeli di pasar perdana, yaitu ketika pertama kalinya penerbit efek menawarkan ke calon investor. Selain itu, juga bisa melalui pasar sekunder dari investor lain.
3. Obligasi
Obligasi didefinisikan sebagai surat utang berjangka yang diperjualbelikan. Termasuk ke dalam jejeran surat berharga, obligasi menjanjikan pendapatan tetap untuk memberikan tingkat pertumbuhan nilai investasi skala menengah dan cenderung stabil.
Obligasi dapat terbagi berdasarkan penerbitnya. Di antaranya yaitu pemerintah dengan bentuk surat utang negara.
Kemudian ada obligasi korporasi yang dikeluarkan oleh korporasi di Indonesia, termasuk BUMN mau pun swasta. Melansir OJK, obligasi ini terbagi atas obligasi dengan kupon tetap, kupon variabel, dan prinsip syariah.
Lalu yang terakhir adalah obligasi ritel yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk individu. Jenis obligasi ini disalurkan melalui agen penjual yang ditunjuk oleh pemerintah.
4. Derivatif
Instrumen pasar modal berikutnya adalah derivatif. Bursa Efek Indonesia (BEI) menjelaskan bahwa derivatif adalah kontrak atau perjanjian yang nilai atau peluang keuntungannya terkait dengan kinerja aset lain.
Selain itu, derivatif juga merupakan kontrak finansial antara sejumlah pihak. Tujuannya yaitu untuk memenuhi janji agar bisa membeli atau menjual aset mau pun komoditas sebagaimana yang sudah disepakati.
Derivatif dianggap sebagai kontrak atau instrumen keuangan yang nilai berasal dari kinerja asek secara mendasar, indeks, suku bunga, atau referensi lainnya. Biasanya digunakan untuk melindungi nilai tetap terhadap risiko pergerakan harga.
5. Exchange Traded Fund (ETF)
ETF merupakan instrumen pasar modal dan termasuk ke dalam jenis dana investasi dan produk yang diperdagangkan di bursa efek. ETF dirancang untuk memberi investor eksposur ke portofolio aset yang terdiversifikasi. Termasuk saham, obligasi, komoditas, dan lain sebagainya.
Masih melansir situs OJK, ETF ditujukan untuk mendapatkan hasil investasi selayaknya atau mencapai outperform market return. ETF cenderung mengacu pada pergerakan market indeks.
Demikian penjelasan tentang sejumlah instrumen pasar modal yang sebaiknya dipahami. Masing-masing memiliki keunggulan dan kelemahannya. Maka dari itu, penting untuk melakukan analisis sebelum terjun langsung bertransaksi di pasar modal.