Sistem Ekonomi Tradisional, Pengertian, Ciri-ciri, dan Contohnya

Destiara Anggita Putri
11 September 2023, 12:18
Sistem Ekonomi Tradisional
Unsplash
Ilustrasi, uang.

Dalam menjalankan perekonomiannya, setiap negara memiliki sistemnya masing-masing. Sistem ekonomi ini biasanya disesuaikan dengan ideologi, kondisi masyarakat, kondisi perekonomian, serta kondisi sumber daya di negara tersebut.

Dilansir dari laman Ruangguru, sistem ekonomi adalah susunan unsur-unsur ekonomi yang saling berhubungan dan bekerja untuk memecahkan masalah ekonomi serta mencapai tujuan tertentu.

Dalam praktiknya, terdapat beberapa jenis sistem ekonomi yang dapat dijalankan oleh sebuah negara. Salah satunya yaitu sistem ekonomi tradisional yang biasanya diterapkan oleh negara yang bergantung dengan sektor pertanian.

Di artikel ini, akan dijelaskan lebih lanjut terkait sistem ekonomi tradisional, mulai dari pengertian hingga contoh negara yang masih menerapkannya. Berikut di bawah ini ulasannya.

Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem Ekonomi Tradisional (Pexels)

Pengertian Sistem Ekonomi Tradisional

Dikutip dari buku Sistem Ekonomi & Mata Pencaharian karya Prof. Dr. Alo Liliweri, sistem ekonomi tradisional, juga dikenal sebagai sistem ekonomi primitif, adalah sistem ekonomi yang berlandaskan pada nilai-nilai, norma, dan tradisi budaya suatu komunitas. 

Sementara itu, dilansir dari laman Majoo, sistem ekonomi tradisional adalah sistem ekonomi yang berdasar pada adat istiadat, sejarah, dan kepercayaan turun-temurun.

Dalam menjalankan perekonomiannya, sistem ekonomi tradisional memiliki titik berat pada kebiasaan dan adat istiadat. Dalam hal ini, tradisi masyarakat berperan besar dalam mengambil keputusan ekonomi, khususnya produksi dan distribusi. 

Oleh karena itu, keberadaan sumber daya alam sangat dibutuhkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup untuk jangka waktu singkat.

Dikutip dari situs The Balance, negara yang menganut sistem ekonomi tradisional adalah negara-negara yang termasuk ke dalam kelompok berkembang, seperti negara-negara di Asia, Afrika, Amerika Latin, dan Timur Tengah.

Saat ini, beberapa sistem ekonomi tradisional yang dianut telah berkembang menjadi tipe campuran yang menggabungkan unsur-unsur dari kapitalisme, sosialisme, atau komunisme. 

Ciri-ciri Sistem Ekonomi Tradisional

Dikutip dari modul EKONOMI untuk pembelajaran SMA dari Kemendikbud, berikut ini beberapa ciri-ciri yang dimiliki sistem ekonomi tradisional, yaitu:

  • Belum ada pembagian kerja/spesialisasi dalam kegiatan ekonomi.
  • Menerapkan sistem barter dalam kegiatan perdagangan.
  • Jenis produksi ditentukan sesuai kebutuhan.
  • Hubungan masyarakat bersifat kekeluargaan.
  • Umumnya bertumpu pada sektor agraris.
  • Kegiatan ekonomi terikat pada adat istiadat.
  • Alat produksi masih sederhana.
  • Teknik produksi dipelajari secara turun temurun dan telah melekat di tengah masyarakat.
  • Menjadikan kekayaan alam sebagai sumber penghidupan utama.

Kelebihan dan Kekurangan Sistem Ekonomi Tradisional

Setiap sistem ekonomi memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Hal yang sama juga berlaku untuk sistem ekonomi tradisional. Adapun kelebihan dan kekurangan yang dimiliki sistem ekonomi ini, yaitu:

1. Kelebihan Sistem Ekonomi Tradisional

  • Memotivasi masyarakat untuk menjadi produsen.
  • Terhindar dari persaingan tidak sehat karena produksi tidak ditujukan untuk mencari keuntungan.
  • Sistem barter membuat masyarakat cenderung jujur.
  • Mendorong kerja sama dan kerukunan individu dalam kelompok masyarakat.
  • Perekonomian cenderung stabil.
  • Alam relatif terjaga, karena tak ada eksploitasi.

2. Kekurangan Sistem Ekonomi Tradisional

  • Kegiatan ekonomi dilakukan hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup saat ini.
  • Sulit mempertemukan kedua belah pihak yang saling membutuhkan.
  • Produktivitas rendah.
  • Sulit menetapkan ukuran dari barang yang ditukarkan.
  • Kualitas barang hasil produksi rendah.
  • Kegiatan ekonomi tidak meningkatkan taraf hidup masyarakat.
  • Masyarakat kurang berkembang karena cenderung menolak perubahan.
SISTEM EKONOMI
Sistem Ekonomi Tradisional (Unsplash)

Contoh Negara dan Wilayah yang Masih Menganut Sistem Ekonomi Tradisional

Saat ini, hanya sedikit negara yang menganut sistem ekonomi tradisional. Sistem ekonomi tradisional biasanya terdapat di daerah pedalaman dan terpencil yang terisolasi dari dunia luar.

Halaman:
Editor: Agung
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...