Fast Fashion, Pengertian, Konsep dan Ciri-ciri Utamanya

Annisa Fianni Sisma
21 Desember 2023, 11:12
Fast Fashion
Pexels
Ilustrasi, Industri fast fashion.

Industri mode cepat atau yang lebih familiar disebut fast fashion sangat terkait dengan konsep "limbah fashion". Keberadaan industri ini merupakan salah satu faktor utama dalam menciptakan polusi limbah mode yang berpotensi merusak ekosistem, termasuk pencemaran air, tanah, dan emisi gas rumah kaca yang dapat menyebabkan perubahan iklim.

Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang dampak negatif fast fashion, penting bagi individu untuk memahami konsep, mengenali brand yang mendukungnya dengan memahami ciri-cirinya. Pemahaman itu akan bermanfaat ketika seseorang menemui produk yang berasal dari industri fast fashion dan mengurangi pembelian dari brand tersebut.

Berkaitan dengan itu, telah diketahui urgensi pemahaman konsep fast fashion. Simak pengertian dan ciri-ciri utama dari model fesyen ini dalam uraian berikut.

Pengertian dan Konsep Fast Fashion

Fast Fashion
Fast Fashion (Pexels)

Fast fashion merupakan istilah yang digunakan oleh industri tekstil untuk menggambarkan produksi berbagai model fesyen yang cepat berganti dalam waktu singkat. Tak hanya itu, industri ini cenderung menggunakan bahan baku berkualitas rendah yang tidak awet.

Penggunaan bahan baku yang tidak awet membuat konsumen cenderung membeli pakaian lagi. Hal ini berlangsung terus menerus dan sangat cepat. Siklus ini pun mendukung adanya tren yang terus berubah sehingga produksi pakaian pun terus berlangsung demikian.

Industri dengan konsep ini tidak hanya menciptakan gaya hidup konsumtif tersebut, tetapi juga berdampak pada aspek kehidupan manusia lainnya. Bahkan tidak jarang merenggut hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat serta hak atas pekerjaan yang layak.

Industri ini seringkali kurang memperhatikan dampak negatif terhadap lingkungan dan mengabaikan keamanan para pekerjanya. Lingkungan yang tercemar karena proses produksi yang berlangsung terus menerus ditambah dengan pekerja yang tidak memperoleh perlindungan dari penyedia pekerjaan.

Sebelum masa revolusi industri, fashion memiliki harga yang tinggi karena pembuatannya dilakukan secara manual dengan detail tinggi. Hal ini menyebabkan pakaian hanya dapat diperoleh oleh kalangan tertentu.

Namun, pada dekade 1980-an, revolusi industri membawa teknologi baru, termasuk mesin jahit untuk memproduksi fast fashion. Pakaian tersebut diproduksi dengan proses yang lebih cepat, menggunakan bahan baku berkualitas rendah, dan dijual dengan harga murah, sehingga dapat diakses oleh berbagai kalangan.

Meski tersedia dengan harga terjangkau, keawetan produknya pun semakin menurun. Contohnya sebelum revolusi industri, pembelian baju seharga Rp 5.000.000 dapat digunakan selama 2-3 tahun, sedangkan produk fast fashion dengan harga Rp 300.000 hanya mampu bertahan 5-6 bulan, karena rentan rusak.

Perlahan konsep ini pun dan masih berlangsung hingga sekarang, dengan nilai mencapai nilai miliaran dolar AS setiap tahunnya. Nilai industri ini terus berkembang karena gaya belanja cepat dan siklus mode yang terus-menerus berubah, mendorong konsumen untuk melakukan pembelian lebih sering.

Fast Fashion
Fast Fashion (Pexels)

Ciri-ciri Utama Produk Fast Fashion

Berbagai perusahaan yang mendukung fast fashion dapat dikenali dengan mudah. Pemahaman terkait hal ini akan meningkatkan kesadaran masyarakat. Simak ciri-ciri produk yang mendukungnya sebagai berikut:

Halaman:
Editor: Agung
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...