Greenflation adalah Inflasi Hijau, Ini Penjelasannya

Anggi Mardiana
24 Januari 2024, 17:44
Greenflation adalah
Unsplash
Greenflation adalah
Button AI Summarize

Istilah greenflation ramai diperbincangkan setelah debat keempat Pilpres 2024 KPU pada 21 Januari lalu. Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka memberikan pertanyaan soal greenflation kepada cawapres nomor urut 3 Mahfud MD.

Menurut Guru Besar Ilmu Ekonomi Moneter, FEB UI, Telisa Aulia Falianty, greenflation adalah peningkatan harga barang dan jasa atau inflasi sebagai konsekuensi dari peralihan perekonomian menuju model yang lebih ramah lingkungan, yakni perekonomian net-zero.

Greenflation dapat diamati melalui peningkatan harga beberapa komoditas. Kondisi ini disebabkan oleh permintaan yang tinggi terhadap logam yang diperlukan dalam transisi menuju energi terbarukan. Sementara pasokannya tidak mampu memenuhi tingkat permintaan tersebut.

Apa Itu Greenflation?

Greenflation adalah
Greenflation adalah (Unsplash)

Greenflation adalah istilah yang merupakan singkatan dari "green" atau hijau dan "inflation" atau inflasi. Greenflation dihubungkan dengan naiknya harga material dan energi yang disebabkan oleh transisi atau perubahan menuju energi hijau.

Fenomena greenflation terjadi saat usaha untuk mengatasi perubahan iklim dan menjaga lingkungan justru meningkatkan biaya dan harga bahan baku yang digunakan untuk menghasilkan energi hijau. Akibatnya, terjadi inflasi hijau atau peningkatan harga bahan-bahan strategis untuk infrastruktur secara berkelanjutan dalam kurun waktu tertentu.

Greenflation dapat timbul karena beberapa alasan. Salah satunya adalah perubahan iklim yang mengganggu rantai pasokan bahan baku yang kemudian mempengaruhi harga. Contoh lainnya adalah permintaan yang tinggi terhadap energi terbarukan, kendaraan listrik dan baterai yang tidak seimbang dengan ketersediaan produknya.

Greenflation pernah terjadi saat pemberlakuan pajak karbon untuk mendukung lingkungan justru menyebabkan kenaikan harga bahan bakar di Perancis pada tahun 2018. Kondisi tersebut memicu protes dalam gerakan yang dikenal sebagai Rompi Kuning.

Di beberapa negara, greenflation menyebabkan kenaikan harga bahan logam seperti timah, aluminium, tembaga serta nikel-kobalt mencapai 91 persen pada tahun 2021. Kenaikan harga logam ini terjadi karena bahan-bahan tersebut sering digunakan dalam upaya menuju transisi energi hijau.

Apa Saja Penyebab Greenflation di Suatu Negara?

Seiring dengan pertumbuhan jumlah industri yang beralih ke teknologi rendah emisi, inflasi hijau diyakini akan menimbulkan tekanan pada harga berbagai produk selama periode transisi. Berikut beberapa penyebab greenflation:

Halaman:
Editor: Safrezi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...