Apa itu Deflasi: Pengertian, Faktor Penyebab, dan Cara Mengatasinya
Fenomena ekonomi yang terjadi di Tanah Air dan ramai didiskusikan sekarang adalah deflasi. Singkatnya, deflasi merupakan kebalikan dari inflasi. Secara menyeluruh, deflasi memiliki dampak yang relatif negatif untuk perekonomian suatu negara. Pasalnya, hal ini mencakup faktor-faktor krusial pembangun aspek ekonomi.
Deflasi tampak menguntungkan bagi masyarakat karena harga kebutuhan sehari-hari menurun. Di samping itu, kondisi ini pada kenyataannya akan memberikan tekanan kepada para pelaku usaha yang menyediakan barang dan jasa.
Contoh deflasi misalnya petani dengan panen yang melimpah dapat membuat harga sayuran dan buah-buahan mengalami penurunan signifikan, sehingga konsumen mengeluarkan uang lebih sedikit untuk barang-barang kebutuhan pokok. Namun, hal ini justru merugikan dan mengancam kesejahteraan petani.
Dalam tulisan ini, akan membahas lebih dalam guna menjawab pertanyaan "apa itu deflasi?". Untuk penjelasan lengkapnya, silakan baca tulisan berikut ini.
Apa Itu Deflasi?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), deflasi adalah penambahan nilai mata uang, yaitu dengan pengurangan jumlah uang kertas yang beredar dengan tujuan mengembalikan daya beli uang yang nilainya menurun. Deflasi juga diartikan sebagai gejala penurunan produksi, langkanya lapangan kerja, rendahnya daya beli masyarakat.
Khalwaty dalam bukunya yang berjudul Inflasi dan Solusinya (2000), deflasi adalah suatu keadaan ekonomi dimana harga barang-barang dan jasa mengalami penurunan dengan tujuan untuk menggairahkan produksi industri, kesempatan kerja dan meningkatkan nilai mata uang.
Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa Deflasi adalah keadaan ekonomi di mana terjadi penurunan pada jumlah kredit dan uang yang beredar. Dalam situasi deflasi, ekonomi akan menunjukkan gejala seperti turunnya harga, gaji, dan upah. Salah satu solusi untuk mengatasi deflasi adalah dengan mengurangi suku bunga.
Faktor-faktor Penyebab Deflasi
Menurut rilisan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan Republik Indonesia (DJP Kemenkeu RI), berikut beberapa penyebab deflasi.
1. Pengurangan jumlah uang yang beredar di masyarakat disebabkan oleh kecenderungan orang untuk menyimpan uang di bank.
2. Penurunan permintaan barang sementara produksi barang terus meningkat atau tidak dapat dikurangi.
3. Masyarakat mengurangi pembelian barang karena merasa bosan atau membatasi pengeluaran.
4. Perlambatan aktivitas ekonomi yang berdampak pada banyak pekerja, mengakibatkan penurunan penghasilan dan, pada gilirannya, mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat.
Dampak Negatif Deflasi
Dampak negatif dari deflasi ini sangat berpengaruh terhadap kondisi perekonomian negara. Beberapa dampak negatifnya antara lain penurunan pendapatan usaha dan bisnis, termasuk UMKM dan perusahaan, disebabkan oleh penurunan harga jual produk dan jasa mereka.
Perlu dicatat bahwa deflasi tidak hanya mencerminkan stagnasi ekonomi, tetapi juga dapat mengakibatkan tingkat pengangguran yang tinggi, kesulitan dalam melunasi utang, serta hasil yang buruk bagi sektor usaha. Dalam keadaan yang paling parah, deflasi dapat menyebabkan resesi atau bahkan depresi ekonomi.
Jenis-jenis Deflasi
1. Deflasi Strategis
Jenis deflasi ini merujuk pada penurunan harga secara keseluruhan dalam perekonomian yang dihasilkan melalui kebijakan dan strategi ekonomi yang direncanakan, dengan tujuan mencapai stabilitas harga dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Proses ini mencakup pengendalian inflasi yang tinggi, pengurangan biaya produksi, serta peningkatan efisiensi di berbagai sektor.
Deflasi strategis adalah deflasi yang terjadi akibat penerapan suatu kebijakan tertentu. Kebijakan ini berkaitan dengan pengendalian gejala konsumsi yang berlebihan. Dalam kondisi seperti ini, diyakini dapat menekan laju kenaikan harga produk di pasar.
2. Deflasi Sirkulasi/Sirkuler
Deflasi sirkulasi adalah jenis deflasi yang muncul akibat penurunan perekonomian. Situasi ini terjadi ketika harga barang mengalami penurunan, disebabkan oleh ketidakseimbangan antara tingkat produksi dan konsumsi.
Terdapat ketidakseimbangan antara konsumsi atau permintaan konsumen dengan hasil produksi. Meskipun jumlah produksi barang berlimpah, konsumen di pasar cenderung enggan untuk membelinya. Akibatnya, barang-barang yang diproduksi akan menumpuk di gudang.
Cara Mengatasi Deflasi
Deflasi dapat diatasi dengan efektif melalui berbagai kebijakan pemerintah, yang dijelaskan dalam poin-poin berikut:
1. Menurunkan Suku Bunga
Dengan menurunkan suku bunga, lebih banyak pinjaman dan investasi dapat terjadi, yang pada gilirannya akan meningkatkan pengeluaran dari konsumen dan bisnis.
2. Meningkatkan Pengeluaran Pemerintah
Peningkatan belanja publik dalam bidang infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan akan menciptakan lapangan kerja dan merangsang permintaan di pasar.
3. Program Dorongan Ekonomi
Meluncurkan program stimulus atau dorongan yang memberikan bantuan langsung kepada individu dan bisnis dapat berkontribusi pada peningkatan daya beli masyarakat.
4. Mendorong Investasi Swasta
Dengan memberikan insentif kepada perusahaan untuk berinvestasi dan memperluas usaha mereka, produksi dan penciptaan lapangan kerja dapat meningkat.
5. Memperbaiki Kepercayaan Konsumen
Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap situasi ekonomi dapat mendorong mereka untuk lebih aktif berbelanja dan mengurangi kecenderungan menabung.
6. Kontrol Inflasi
Menjaga inflasi pada tingkat yang rendah melalui kebijakan moneter yang efektif akan membantu mempertahankan stabilitas harga dan mencegah terjadinya deflasi yang berkepanjangan.
Mempertahankan inflasi pada tingkat yang rendah melalui kebijakan moneter yang efektif sangat krusial untuk menjaga stabilitas harga. Dengan menerapkan langkah-langkah ini, diharapkan deflasi dapat diatasi dan ekonomi bisa kembali ke jalur pertumbuhan yang sehat.
Itulah penjelasan mengenai deflasi sebagai bagian dari wawasan ekonomi. Perlu diketahui bahwa fenomena deflasi dilaporkan terjadi di Indonesia selama lima bulan terakhir. Tentu saja, ini merupakan ancaman yang perlu dikelola dengan baik.