Gurita Bisnis Inul Daratista, Dari Karaoke Hingga Restoran Korea
Restoran barbeque Korea Yongdaeri mencuri perhatian para pengguna media sosial Twitter pada Senin (20/2). Rumah makan ini ternyata salah satu lengan dari gurita bisnis pedangdut populer Inul Daratista.
Pembicaraan terkait Yongdaeri menginduk ke sebuah cuitan dari pengguna dengan nama @Lenny_diary yang terbit kemarin. Sejumlah pengguna mengatakan, restoran yang berdiri pada 2017 ini menyediakan makanan dengan rasa yang otentik dan memiliki pelayanan yang baik.
Menurut situs web ulasan makanan PergiKuliner, Yongdaeri memperoleh penilaian 4,6 dari 5 secara keseluruhan. Pengguna memberikan skor 4 untuk rasa, 4,4 untuk pelayanan, dan 4,2 untuk kebersihan.
Restoran barbeque Korea itu memperoleh 3,9, masing-masing untuk suasana dan perbandingan antara harga dan rasa. PergiKuliner mencatat, biaya untuk makan di restoran milik Inul itu diperkirakan menghabiskan antara Rp 100 ribu dan Rp 200 ribu per orang.
Saat ini Yongdaeri memiliki dua gerai, yaitu di Galeria Lot 6 Kawasan Niaga Terpadu Sudirman (atau SCBD) di Jakarta Selatan dan di Mall of Indonesia (MOI) di Jakarta Utara.
Gurita Bisnis Inul Daratistia
Sebelum Yongdaeri, Inul membangun bisnis karaoke keluarga lewat PT Vizta International Indonesia (Inul Vista). Perusahaan berdiri pada 2005 atau hanya berselang dua tahun setelah pedangdut asal Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, itu merilis album perdananya Goyang Inul.
“Karaoke ini memang ditargetkan untuk memenuhi selera masyarakat kelas menengah metropolis trendy yang menginginkan bernyanyi, hang out, maupun berpesta pada tempat dan suasana yang colourful, cozy, fun, nyaman, sopan dan (bergaya selebriti), namun dengan biaya yang terjangkau,” tulis Inul Vista pada situs webnya.
Inul mengatakan, pada 2021 dia terpaksa menutup 120 gerai karaokenya yang mempekerjakan lebih dari 7 ribu karyawan. Pedangdut berusia 44 tahun itu juga harus menutup sejumlah bisnis kulinernya.
Penutupan gerai karaoke dan restoran milik Inul sejalan dengan tren yang terlihat di sektor akomodasi dan makanan-minuman selama pandemi Covid-19. Pemerintah membatasi kegiatan masyarakat di ruang publik hingga akhir 2022 sehingga mempengaruhi bisnis di sektor tersebut.