Hannover Messe, Pameran Industri Berawal dari Dampak Perang Dunia II
Indonesia kembali unjuk gigi di sektor manufaktur global. Pada awal pekan ini, Presiden Joko Widodo meresmikan pembukaan Paviliun Indonesia di Hannover Messe 2023.
Di dalam paviliun dengan desain serupa Kapal Pinisi, Kepala Negara mengajak pengunjung pameran berinvestasi di sektor manufaktur Tanah Air. “Saya mengajak Bapak-Ibu untuk melihat Indonesia sebagai land of opportunity dan sebagai hub manufaktur masa depan,” kata Jokowi di Jerman, Senin (17/4).
Hannover Messe akan berlangsung dari 17 hingga 21 April 2023. Pemerintah Indonesia mendatangkan tujuh sub-sektor manufaktur dalam perhelatan tersebut. Mulai dari makanan, tekstil, otomotif, elektronik, kimia, alat kesehatan, dan farmasi. Ketujuh subsektor ini dilambangkan dengan tujuh layar Kapal Pinisi.
Kendati perhelatan baru dimulai, Indonesia sudah mendapat kabar baik. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan BASF, Erament, dan Volkswagen Group, melalui Powerco, tertarik berinvestasi pada pembangunan ekosistem industri baterai mobil listrik Indonesia.
“Kerja sama ini menjamin pembukaan lapangan kerja baru di tanah air dan diharapkan bisa meningkatkan neraca ekonomi Indonesia,” kata Erick.
Sebelum itu, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan investasi dengan jumlah besar akan masuk ke Indonesia dari pameran ini. Hal ini ia sampaikan saata peninjauan persiapan pameran Hannover Messe pada Sabtu pekan lalu. “Sekitar Rp 300 triliun investasi akan masuk ke Indonesia,” kata Airlangga dilansir dari Antara.
Berakar dari Kemiskinan Usai Perang
Hannover Messe adalah pameran industri manufaktur terbesar di dunia yang diadakan di Jerman setiap tahun. Dalam laman resminya, Indonesia adalah negara ASEAN pertama yang menjadi negara mitra alias official partner country (OPC) perhelatan itu.
Bila dihitung, ini adalah kali ketiga Indonesia menjadi OPC Hannover Messe. Pertama pada 1995, kemudian secara virtual pada 2021, lalu pada 2023 dilaksanakan sepenuhnya secara fisik. Tahun ini, ada lebih dari 90 negara yang menjadi peserta Hannover Messe dan akan dikunjungi banyak pelaku bisnis dari seluruh dunia.
Pameran ini diselenggarakan oleh Deutsche Messe AG sejak 1947 di Hannover, Jerman. Nama Hannover Messe masih belum digunakan kala itu, melainkan Fischbrötchenmesse alias pameran sandwich ikan.
Nama itu memang terkesan jauh berbeda dari keadaan sekarang yang kental akan produk industri dan teknologi. Penyebabnya adalah pameran ini muncul saat kemiskinan melanda Negeri Panser setelah Perang Dunia II.
Sejak perang berakhir di Eropa pada 1945, Sekutu menerapkan kebijakan demiliterisasi pada Jerman. Dua tahun lamanya fasilitas industri Jerman dibongkar dan dihancurkan tentara Sekutu.
Dalam tahun-tahun yang sulit itu, perekonomian Eropa masih belum bisa naik kembali. Produksi agrikultur di Jerman bahkan menurun hingga harus dilakukan penjatahan makanan.
Sekutu melihat keadaan buruk ini sehingga pada Agustus 1947 Sekutu mengubah arah industri di Jerman. Inggris yang kala itu memegang kendali atas Jerman mengusulkan adanya pameran industri. Pameran ini tidak memberlakukan penjatahan makanan pada pengunjungnya, mereka semua boleh melahap sandiwch ikan atau Fischbrötchenmesse.
Dampaknya kini terasa. Jerman menjadi negara industri yang kuat. Perekonomiannya bahkan menjadi yang terbesar di Eropa.