Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, Makin Disorot Usai Kunjungan Jokowi
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi sedang menjadi sorotan usai menerima kunjungan Presiden Joko Widodo pada Jumat (5/5). Saat Jokowi mengatakan akan memperbaiki ruas jalan rusak di provinsi itu, Arinal tampak tertawa sambil bertepuk tangan.
Padahal, perbaikan jalan seharusnya menjadi tanggung jawab masing-masing wilayah. Bupati mengurus jalan kabupaten atau kota, gubernur bertanggung jawab pada jalan provinsi, dan pemerintah pusat untuk jalan nasional.
Presiden mengatakan, pemerintah menganggarkan Rp 800 miliar untuk perbaikan 15 ruas jalan di Lampung mulai Juni 2023. "Tapi ini karena memang sudah lama, ya akan diambil alih oleh pemerintah pusat,” kata Jokowi.
Profil Arinal Djunaidi
Lahir pada Juni 1956, Arinal telah menjabat sebagai Gubernur Lampung sejak Juni 2019. Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) itu memimpin provinsi tersebut bersama Chusnunia Chalim (Nunik). Wakil Gubernur Lampung ini adalah politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Pemilihan kepala daerah (pilkada) Lampung pada 2018 merupakan pengalaman elektoral pertama Arinal. Pria lulusan Universitas Lampung itu memenangkan pilkada tersebut dengan 37,78% pangsa suara. Pasangan calon Arinal-Nunik mampu mengalahkan pasangan calon petahana Ridho-Bachtiar Basri, yang memperoleh 25,46% pangsa suara.
Sebelum memimpin Lampung, Arinal sempat mengemban amanah sebagai sekretaris daerah di pemerintah provinsi tersebut antara 2014 dan 2016. Pria kelahiran Bandar Lampung itu menjabat pada masa pemerintahan gubernur pendahulunya, Muhammad Ridho Ficardo.
Karier Arinal Djunaidi
Sebelum mengemban posisi senior di pemerintah daerah, Arinal mengawali kariernya di sektor publik di Dinas Pertanian Bandar Lampung. Antara 1986 dan 1990, ia menjabat sebagai kepala administrasi penyuluhan di kantor dinas itu.
Pada 2005, Arinal menggeser kariernya ke Dinas Kehutanan di provinsi itu dari Dinas Pertanian. Hingga 2010, pria dengan gelar sarjana pertanian itu menjabat sebagai Kepala Dinas Pertanian.
Karier politik Arinal sejalan dengan karier organisasinya selama menjadi mahasiswa di Universitas Lampung. Antara 1978 dan 1980, misalnya, ia memimpin Senat Fakultas Fakultas universitas yang berbasis di Bandar Lampung itu. Ia juga sempat memimpin Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Lampung antara 1981 dan 1982.
Selain memimpin Lampung, Arinal juga memimpin dewan pengurus daerah (DPD) Partai Golkar di provinsi yang terletak di ujung selatan Pulau Sumatera itu.
Menurut data Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Arinal telah mengumpulkan kekayaan bersih hingga Rp 22,6 miliar pada 2021. Kira-kira 65% berupa kas dan setara kas, 31% berupa tanah dan bangunan, 2,1% berupa mobil, dan sisanya harta bergerak lainnya.