Profil Julie Sulianti Saroso, Tokoh Kedokteran Indonesia
Julie Sulianti Saroso menjadi sosok yang muncul pada Google Doodle hari ini. Berkaitan dengan itu, menarik membahas profil Julie Sulianti Saroso selengkapnya.
Google menetapkan ilustrasi Julie Sulianti Saroso bertepatan dengan hari ulang tahunnya ke-106. Dalam ilustrasi tersebut terlihat seorang dokter wanita yang memeriksa anak dengan alat kedokteran. Di belakangnya juga tergambar praktik kedokteran yang dilakukan Julie Sulianti Saroso.
Julie Sulianti Saroso lahir pada 10 Mei 1917 dan dikenal sebagai tokoh kedokteran Indonesia. Sosok Julie Sulianti yang fenomenal ini meninggal dunia pada usia 73 tahun. Sepanjang hidupnya, ia berjuang dan menorehkan ilmunya di bidang kedokteran. Bahkan Julie Sulianti Saroso juga menerima sederet penghargaan atas jasa-jasanya.
Pendidikan Julie Sulianti Saroso, dari Sarjana hingga Doktor
Berkaitan dengan pendidikannya, Julie Sulianti Saroso menempuh pendidikan di bidang kedokteran dan lulus pada 1942 di GHS atau sekolah tinggi kedokteran. Kemudian, Julie Sulianti melanjutkan studinya di Inggris, Amerika Serikat (AS), Malaya, dan Skandinavia selama dua tahun, yakni pada 1950 hingga 1952.
Julie Sulianti Saroso memperoleh Certificate of Public Health Administration dari Universitas London. Pada 1962, gelar Master of Public Health and Tropical Medicine pun diterimanya.
Selain itu, Julie Sulianti juga menerima gelar Doctor of Public Health (Epidemiologi) pada 1965. Gelar itu diperolehnya setelah mempertahankan disertasi berjudul ‘The Natural History of Enteropathogenic Esherechia Coli Infections’ di Tulane Medical School, New Orleans, Louisiana, AS.
Karir Julie Sulianti Saroso
Setelah lulus dari sekolah kedokteran pada 1942, Julie Sulianti Saroso memutuskan bekerja di bagian penyakit dalam CBZ, Jakarta. Kemudian ia melanjutkan karirnya di RS Bethesda, Yogyakarta di bagian anak.
Pada 1951, ia bergabung dengan Kementerian Kesehatan sebagai Kepala Bagian Kesejahteraan Ibu dan Anak, Kepala Bagian Kesehatan Masyarakat Desa dan Pendidikan Kesehatan Rakyat, Wakil Kepala bagian Pendidikan, dan Kepala Planning Board.
Selanjutnya pada 1967, Julie mendapat jabatan sebagai Direktur Jenderal Pencegahan, Pemberantasan dan Pembasmian Penyakit Menular. Julie sekaligus menjadi Ketua Research Kesehatan Nasional Departemen Kesehatan.
Pada 1975, Julie Sulianti Saroso memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatan Direktur tersebut dan menjadi Kepala Badan Litbang Kesehatan Departemen Kesehatan hingga 1978. Berikutnya, Julie pun menjadi anggota tim perumus dan evaluasi program Utama Nasional Bidang Ristek.
Kemudian, pada 1 Januari 1979, ia menjadi staf ahli Menteri Kesehatan. Kemudian pada 1979, Julie menjadi anggota Board of Trustees of the International Center of Diarrhea Disease Research Bangladesh. Di situ, Julie menjabat sebagai Chairman of the Board selama setahun.
Julie Sulianti Saroso juga pernah menjadi penasehat Proyek Perintis Bina Keluarga dan Balita di bawah Menteri Muda Urusan Peranan Wanita pada 1981. Pada 1982, ia ditetapkan sebagai dosen di Lembaga Kedokteran Gigi Dinas Kesehatan Angkatan Laut.
Julie pernah bertugas sebagai Ketua Gugus Tugas Penyusunan Rencana Lima Tahun PELITA II Sektor Kesehatan. Bahkan Julie pernah mewakili Indonesia dalam sidang internasional di bidang kesehatan.
Lalu, menjadi anggota WHO Expert Committee of International Surveillance of Communicable Diseases, anggota Honorary Society on Public Health Delta Omega, anggota WHO Expert Committee of Maternity and Child Health, anggota Komisi PBB Community Development di Afrika, President of the World Health Assembly dan anggota Badan Eksekutif WHO, dan anggota Komisi Nasional Kedudukan Wanita Indonesia.
Perjuangan Julie Sulianti Saroso di Bidang Kesehatan
Julie Sulianti Saroso pernah mengusahakan obat dan makanan di kantong gerilya Demak dan Yogyakarta pada masa perjuangan kemerdekaan yakni 1946 hingga 1949. Atas hal tersebut, Julie pun ditahan oleh tentara Belanda selama dua bulan di IVG Yogyakarta.
Selain itu, Julie Sulianti Saroso juga aktif di Organisasi Pemuda Putri indonesia. Julie juga merupakan anggota Dewan Pimpinan KOWANI dan badan Kongres Pemuda RI.
Julie Sulianti Saroso pun membentuk Laskar Wanita yang bernama Wanita Pembantu Perjuangan (WAPP). Julie juga mewakili Indonesia dalam Kongres Wanita di India pada 1947.
Penghargaan yang Disematkan pada Julie Sulianti Saroso
Tak hanya memiliki rekam jejak pendidikan dan karir yang mengagumkan, Julie juga memperoleh sederet penghargaan atas jasanya. Berikut ini ajsa-jasa Julie Sulianti Saroso:
- Bintang Mahaputra Pratama dari Presiden RI tahun 1975.
- Bintang Penghargaan dari WHO South East Asia Regional Committee
- Piagam dari IDI – Pengabdian di Dunia Kedokteran dan Kesehatan Indonesia.
- Piagam dari Pemerintah India – Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat.
- Piagam Pegawai Teladan dari Menteri Kesehatan.
- Piagam Pengabdian dan Jasa dalam meningkatkan Usaha Kesehatan dari Menteri Kesehatan.
- Piagam Penghargaan dari Queensland Institute of Medical Research, Brisbane Australia.
- Piagam Penghargaan dari WHO Jenewa – Partisipasi Pembasmian Cacar di Dunia.
Demikian profil Julie Sulianti Saroso, sosok Google Doodle hari ini yang fenomenal dan menginspirasi.