Profil Agus Andrianto, Pejabat Wakapolri Baru Pengganti Eddy Pramono
Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo menunjuk Komjen Pol. Agus Andrianto sebagai Wakapolri menggantikan Komjen Pol. Gatot Eddy Pramono. Eddy akan memasuki masa pensiun pada akhir Juni 2023.
Penunjukan Agus Andrianto ditetapkan lewat Surat Telegram Kapolri nomor: ST/1339/VI/KEP./2023 yang diterima wartawan Senin (26/6). Surat telegram itu ditandatangani oleh Kapolri pada 24 Juni 2023.
Dalam surat telegram itu tertuang perihal tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan Polri berdasarkan Surat Keputusan Kapolri nomor:KEP/816/VI/2023.
Selanjutnya, Komjen Pol. Agus Widada selaku Kabaintelkam diangkat dalam jabatan baru sebagai Kabareskrim Polri. Untuk jabatan Kabaintelkam digantikan oleh Komjen Suntana yang sebelumnya menjabat sebagai Pati Baintelkam Polri penugasan sebagai Wakil Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
Terkait informasi tersebut, saat dikonfirmasi kepada Asisten Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia (As SDM) Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo belum memberikan tanggapan. Namun, pada awal Juni, Dedi mengatakan pemilihan Wakapolri sedang dalam proses.
Tugas Wakapolri Agus Andiranto
Sebelumnya beredar sejumlah nama yang diprediksi bakal mengisi posisi Wakapolri. Di antara nama yang muncul adalah Irwasum Polri Komjen Ahmad Dofiri, Kalemdiklat Polri .Komjen Purwadi Arianto, Kabaintelkam Komjen Wahyu Widada, dan Kabaharkam Polri Fadil Imran.
Anggota Komisi III DPR RI Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Trimedya Panjaitan berharap Wakapolri baru pengganti Eddy dapat bersinergi dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Menurut Trimedya, pekerjaan utama yang perlu dituntaskan adalah memperbaiki perilaku anggota Polri.
Trimedya mengatakan, persoalan reformasi kultural di Polri masih jauh dari harapan. Padahal, tambah Trimedya, anggaran yang dikucurkan untuk Polri sudah luar biasa.
"Tugas pokoknya juga nanti mudah-mudahan ditugaskan khusus oleh Kapolri bagaimana menuntaskan reformasi kultural. Itu yang paling berat," kata Trimedya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (21/6).
Poin kedua menurut Trimedia yang menjadi sorotan adalah agar Wakapolri diberi otoritas untuk mengawasi penanganan perkara di Mabes Polri, Polda, hingga Polres. Sedangkan untuk bidang lalu lintas, menurutnya lebih baik jika langsung oleh Kapolri.
Sebagai pembantu Kapolri, politikus PDIP ini menyebut Wakapolri bisa lebih banyak melakukan peninjauan ke daerah untuk melihat penegakan hukum oleh aparat penegak hukum. Dengan begitu Wakapolri bisa memberi rekomendasi yang tepat kepada Kapolri.
Adapun poin ketiga yang menjadi sorotan adalah menjaga netralitas Polri dalam Pemilu serentak pada Februari 2024. Ia berharap, Polri nantinya dapat menjaga netralitas, tidak terseret ke kanan maupun kiri.
"Karena di kepemimpinan Pak Sigit ini tantangan Polri luar biasa beratnya menurut saya. Dan memang apalagi menjelang tahun politik ini salah satunya netralitas Polri," kata Trimedya lagi.
Rekam Jejak Wakapolri Agus Andrianto
Sebelum ditunjuk menjadi Wakapolri, Agus menjabat sebagai Kepala Badan Reserse dan Kriminal Polri. Agus lahir di Blora Jawa Tengah pada 16 Februari 1967 dan lulus Akademi Polisi pada 1989.
Agus mulai meniti karir sejak mendapat tugas di Polres Dairi, Sumatera Utara. Ia kemudian mengemban jabatan sebagai Kapolsek Sumbul pada 1992. Setelah itu, baru setahun bertugas di Polsek Sumbul ia dipindah ke Polsek Parapat. Dua tahun kemudian pada 1995 ia dimutasi ke Polsek Percut Seituan dan kembali menjabat Kapolsek.
Hampir sepuluh tahun menjadi perwira menengan, pada 2007 ia mendapat tugas menjadi Kapolres Tangerang dan berlanjut menjadi Kapolres Metro Tangerang. Tak lama ia kembali dipindah ke Sumatera Utara dan menempati posisi Dirkrimum Polda Sumut.
Dari Sumatera Utara, karir Agus melesat ke Bareskrim Polri dengan jabatan Dirtipidum. Namanya cukup dikenal publik setelah pindah ke Bareskrim terutama setelah ia menangani kasus penodaan agama oleh mantan Gubernur DKi Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau dikenal Ahok.
Karirnya berlanjut hingga diangkat menjadi Polda Sumatera Utara pada 2018 setelah sebelumnya menjabat Wakapolda selama setahun. Pada 2019 ia kembali bertugas di Bareskrim Polri dan ditunjuk menjadi Kabaharkam Polri. Sedangkan posisi Kabareskrim ia jabat sejak 2021 hingga sekarang akhirnya dipercayakan menjabat Wakapolri.