Profil BRICS, Kekuatan Baru dari Negara Berkembang

Image title
24 Juli 2023, 07:23
Presiden China Xi Jinping, Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Brazil Jair Bolsonaro, Perdana Menteri India Narendra Modi dan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa berfoto bersama saat mereka tiba untuk KTT BRICS di Brasilia, Brazil, Kamis (14/11/20
ANTARA FOTO/REUTERS/Adriano Mach
Presiden China Xi Jinping, Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Brazil Jair Bolsonaro, Perdana Menteri India Narendra Modi dan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa berfoto bersama saat mereka tiba untuk KTT BRICS di Brasilia, Brazil, Kamis (14/11/2019).

Presiden Joko Widodo diagendakan akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi BRICS pada 22-24 Agustus 2023 di Johannesburg, Afrika Selatan. Mengutip dari Reuters, lebih adri 40 negara menyatakan ketertarikannya untuk bergabung dalam KTT BRICS mendatang.

Namun, Presiden Rusia Vladimir Putin tidak akan menghadiri KTT tersebut karena adanya potensi dilema diplomatik dan hukum atas kedatangan Putin bagi negara tuan rumah. Dengan demikian, Rusia akan diwakili oleh Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov.

Sejumlah agenda besar untuk mengimbangi hegemoni Amerika Serikat direncanakan akan menjadi bahan diskusi utama. Duta Besar Afrika Selatan untuk Asia Anil Sooklal dan para pejabat dari Departemen Luar Negeri Afrika Selatan berharap BRICS akan menjadi pemimpin bagi negara-negara berkembang.

Isu yang beredar pesat salah satunya adalah rencana untuk mengeluarkan alat pembayaran baru. Alat pembayaran itu akan dirilis dalam pertemuan akbar kelima negara itu di Afrika Selatan pada akhir Agustus 2023.

Sebelumnya, pada Kamis (6/7), Russia Today menyebutkan BRICS akan memperkenalkan mata uang baru yang akan didukung oleh emas, berbeda dengan mata uang dolar Amerika Serikat yang didukung oleh kredit. RT menyebutkan keputusan atas inisiatif tersebut diambil sebulan sebelum pertemuan puncak yang akan dilaksanakan di Johannesburg.

RT mengutip pernyataan Kedutaan Besar Rusia di Kenya dalam twitter @russembkenya yang menuliskan, "Negara-negara BRICS berencana untuk memperkenalkan mata uang perdagangan baru, yang akan didukung oleh emas. Semakin banyak negara baru-baru ini mengungkapkan keinginan untuk bergabung dengan BRICS."

Sementara itu, Leslie Maasdorp yang mewakili Afrika Selatan dan merupakan Wakil Presiden BRICS New Development Bank (NDB) mengatakan tidak ada desakan untuk membuat mata uang BRICS saat ini. "Inisiatif pengembangan, alternatif apa pun, merupakan ambisi jangka menengah hingga jangka panjang," kata dia dikutip dari Bloomberg.

Sejarah BRICS

BRICS merupakan kelompok lima negara yang terdiri dari Brasil, Rusia, Inggris, Cina, dan Afrika Selatan. Inisiatif ini pertama kali diprakarsai oleh Rusia.

Mengutip situs web BRICS, sejarah BRICS bermula pada 20 September 2006 dalam pertemuan perdana para menteri dari kelima negara. Pertemuan disebutkan sebagai inisiatif Presiden Rusia Vladimir Putin di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB di New York. Menteri Luar Negeri Rusia, Brasil dan Cina, serta Menteri Pertahanan India ikut serta dalam pertemuan itu.

Dalam pertemuan, perwakilan dari lima negara tersebut menyatakan keinginan untuk memperluas kerja sama multilateral di antara kelimanya.

Pada 16 Mei 2008, mengutip dari situs BRICS, Rusia lagi-lagi berinisiatif mengadakan pertemuan untuk para menteri luar negeri lima negara. Usai pertemuan yang diselenggarakan di Yekaterinburg, Rusia, itu BRICS mengumumkan Joint Communique yang mencerminkan sikap umum tentang isu-isu pembangunan global topikal.

Tanggal penting lainnya dalam sejarah BRICS adalah pada 9 Juli 2008. Saat itu Presiden Rusia Dmitry Medvedev bertemu dengan Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva, Perdana Menteri India Manmohan Singh dan Presiden China Hu Jintao di sela-sela KTT G8 di Toyako, Jepang. Pertemuan ini diprakarsai oleh Rusia.

Setelah pertemuan demi pertemuan itu, diadakan KTT BRICS pertama di Yekaterinburg pada 16 Juni 2009, atas inisiatif Rusia. Usai KTT itu, para pemimpin BRICS mengeluarkan pernyataan bersama yang mencerminkan tujuan BRICS.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...