Profil Sinead O'Connor, Penyanyi yang Dikenang Sebagai Pemberani
Penyanyi legendaris asal Irlandia, Sinead O'Connor ditemukan meninggal di kediamannya di London, pada Rabu, (26/6). Kabar meninggalnya O'Connor yang dikenal lewat lagu 'Nothing Compares 2 U', membuat publik Irlandia berduka.
Presiden Irlandia Michael D. Higgins mengatakan O'Connor merupakan sosok pemberani. "Ia tidak takut menyampaikan kebenaran atas isu-isu penting ke hadapan publik, tidak peduli betapa tidak nyamannya menyampaikan kebenaran tersebut," kata dia, Kamis (27/6).
Jenazah musikus berusia 56 tahun itu akan diautopsi untuk penyelidikan sebab kematian lebih lanjut. Ini dilakukan karena Kepolisian Metro London tidak dapat mengidentifikasi penyebab medis yang menjadi penyebab kematian musikus yang dikenal getol memperjuangkan hak-hak komunitas pengungsi Irlandia.
Konsisten Membela Komunitas Terpinggirkan di Irlandia
Perempuan yang lahir dengan nama Sinéad Marie Bernadette O'Connor pada 8 Desember 1966 itu memulai karier bermusiknya secara profesional pada 1987 yang ditandai dengan perilisan album The Lion and the Cobra. Album itu berhasil masuk ke dalam chart internasional sehingga membuat O'Connor dikenal secara luas di dunia.
Kesuksesan debut berlanjut ke album kedua, I Do Not Want What I Haven't Got, yang dirilis pada 1990. Album kedua O'Connor menjadi karya monumental dalam perjalanan kariernya.
Album itu terjual lebih dari tujuh juta kopi di seluruh dunia. Lagu 'Nothing Compares 2 U' menjadi salah satu lagu legendaris dari tahun 1990. Berkat lagu tersebut, nama O'Connor semakin dikenal sebagai musikus berbakat dari Dublin, Irlandia.
Dalam sejarah karier sebagai musikus, O'Connor menelurkan 10 album, berbagai lagu yang menjadi soundtrack film, dan berbagai karya kolaborasi dengan beragam artis. Ia juga kerap mengisi berbagai konser dan pertunjukan amal.
O'Connor merupakan salah satu seniman yang peduli terhadap isu-isu sosial. Ia konsisten menyuarakan pendapat terhadap isu-isu sosial dan hak asasi manusia seperti kekerasan dan penelantaran anak, kasus-kasus pelanggaran HAM, rasisme, dan kesetaraan gender.
Salah satu aksi aktivismenya di atas panggung terjadi pada 3 Oktober 1992. Saat itu, ia dijadwalkan tampil sebagai tamu pemusik di televisi dalam program 'Saturday Night Live' yang disiarkan di NBC.
Ia diminta untuk membawakan beberapa lagu miliknya sembari mempromosikan single-single dalam album terbarunya waktu itu, 'Am I Not Your Girl?'. Sehari sebelum tampil, ia meminta izin untuk mengganti salah satu lagu yang harus ia bawakan dengan lagu yang dibuat Bob Marley pada 1976 berjudul, 'War'.
Di malam pertunjukannya, O'Connor menyanyikan 'War' secara akapela lalu menunjukkan foto Paus Yohanes Paulus II dan merobeknya di hadapan kamera. Aksi itu merupakan wujud protes atas berbagai kekerasan seksual terhadap anak-anak di dalam lingkungan gereja Katolik. NBC mengatakan mereka tidak mengetahui O'Connor akan melakukan aksi itu.
Dalam pertunjukan tribute untuk Bob Dylan, ia mengulangi momen itu. Ia kembali menyanyikan lagu 'War' alih-alih lagu yang sudah dirancang sebelumnya untuk dibawakan. Lagi-lagi, ia menyatakan lagu itu sebagai bentuk protes atas kekerasan seksual terhadap anak-anak.
Berbagai peristiwa itu mempengaruhi kariernya yang sedang berada di masa keemasan. Dalam buku biografi mengenai dirinya, O'Connor menegaskan dia tak tertarik dengan ketenaran, karena yang terpenting bagi dia adalah dapat menyuarakan aspirasinya atas persoalan-persoalan sosial yang tengah dihadapi oleh masyarakat dunia saat itu.
Kata-katanya yang paling dikenang dari biografi itu adalah, "I'm a protest singer."
Kontroversi yang Mengelilingi O'Connor
O'Connor tak pernah lepas dari sorotan, termasuk kehidupan pribadinya. Ia telah menikah secara resmi sebanyak empat kali dan memiliki empat anak dari pernikahan-pernikahan tersebut.
Pernikahan pertamanya pada 1987 adalah dengan John Reynolds, produser musik yang ikut memproduksi beberapa album O'Connor. Pernikahan keduanya berakhir pada November 1991.
Ia menikah lagi keempat kalinya dengan terapis dari Irlandia Barry Herridge pada Desember 2011 di Las Vegas. Pernikahan itu hanya berlangsung selama 7 hari.
Selain kehidupan pernikahannya, O'Connor juga menyita perhatian di beberapa aspek dalam kehidupannya. Salah satunya mengenai hubungannya dengan Prince Rogers Nelson, seorang pemusik legendaris yang dikenal dengan nama 'Prince'. Prince merupakan pemilik asli lagu 'Nothing Compares 2 U' yang di-remake oleh O'Connor.
O'Connor menyita perhatian publik pada 2017 dengan mengganti namanya menjadi Magda Davitt. Alasannya, ia ingin terbebas dari belenggu patriarki yang tersirat dari namanya yang lama, yang juga merupakan pemberian dari orang tua. Pada Oktober 2018, ia menjadi mualaf dan mengubah namanya menjadi Shuhada Sadaqat.
Jauh sebelum mengubah nama, O'Connor telah melakukan protes terhadap pandangan tradisional bernada seksis mengenai feminitas perempuan dengan menggunduli kepalanya. Sejak saat itu, O'Connor identik dengan gaya rambut plontos.

