Ambisi Pendiri OceanGate ke Luar Angkasa, Alih-alih Wisata ke Laut
Tragedi kapal wisata Titan milik OceanGate Expeditions tak membikin perusahaan-perusahaan trip ekstrim kapok. Salah satu pendiri OceanGate Expeditions, Guillermo Söhnlein bahkan bakal membuka perjalanan ke luar angkasa pada tahun 2050 nanti.
Bukan lagi bulan atau Mars, Söhnlein lebih ambisius dengan rencana perjalanan ke Venus. Melenceng jauh dengan tujuan utama Stockton Rush membuat OceanGate, yakni mengeksplorasi keindahan bawah laut bumi, Söhnlein merasa perjalanan ke luar angkasa lebih masuk akal dicapai.
“Betul ketika berbicara tentang pergi ke Venus itu memicu keheranan di luar industri luar angkasa, bahkan juga di dalam industri luar angkasa,” kata Söhnlein seperti dilansir dari Insider.
Saat mendirikan OceanGate pada tahun 2009, Stockton Rush melihat peluang wisata jenis lain, yakni menjelajah laut dalam. Rush mendirikan OceanGate bersama beberapa rekannya untuk melihat Titanic dan membantu ilmuwan mengungkap laut.
"Salah satu alasan saya memulai bisnis ini karena saya tidak mengerti, mengapa kita menghabiskan uang 1.000 kali lebih banyak untuk eksplorasi luar angkasa dibanding laut," kata Rush dalam konferensi pers yang digelar GeekWire di Seattle tahun 2022.
Meski berbeda pandangan dengan Rush, Söhnlein tetap optimis mengirim 1.000 manusia sebagai sebuah koloni ke Venus.
Ia menukil sebuah penelitian yang menyebut ada lapisan atmosfer Venus sekitar 50 km dari permukaan, yang suhunya rendah, sekitar 25 derajat celcius dan tak memiliki tekanan terlalu kuat, sehingga memungkinkan manusia bertahan hidup secara teoritis.
Tapi informasi dari NASA justru menyatakan sebaliknya. Venus memiliki atmosfer padat dan beracun dengan kandungan karbon dioksida tinggi. Planet itu tertutup awan tebal kekuningan dari asam sulfat, sehingga membuat panas terperangkap dan membikin efek rumah kaca. Venus adalah planet terpanas di galaksi Bimasakti.
Suhu permukaan Venus bisa mencapai 475 derajat Celcius, cukup untuk melelehkan timah. Permukaan planet ini memiliki banyak gunung berapi besar.
OceanGate Pecah Kongsi
Setelah bertahan di OceanGate selama setengah windu, Söhnlein memilih meninggalkan OceanGate pada tahun 2013. Sejak itu ia mendirikan Humans2Venus, sebuah organisasi nirlaba dengan visi menjelajahi Venus sebagai tujuan jangka panjang yang potensial bagi umat manusia.
“Menciptakan komunitas global terbesar dari penggemar Venus, umum dan profesional,” demikian tertulis dalam laman resmi mereka.
Setiap bulan Humans2Venus menerbitkan buletin yang dikirim ke email anggotanya, mengunggah blog, konferensi ilmiah, dan membuat siaran di saluran YouTube yang berisi tentang serba-serbi Venus.
Söhnlein sejatinya dari awal terlihat tak terlalu tertarik dengan eksplorasi bawah laut. Investasi sahamnya di OceanGate hanya sebuah batu loncatan. Pria kelahiran 18 Mei 1966 ini sebelumnya sudah pernah mendirikan International Association of Space Entrepreneurs (IASE) pada tahun 2003.
IASE merupakan organisasi nirlaba yang dibentuk untuk menarik wirausahawan dari industri lain untuk berinvestasi dan memulai usaha kedirgantaraan.
Söhnlein sendiri merupakan pengusaha Argentina dan Amerika, yang berkecimpung di bidang teknologi dan ekonomi. IASE bentukannya berkembang dari 5 orang menjadi hampir 1.500 orang di seluruh dunia. Pada tahun 2010, komunitas online dilebur ke Space Frontier Foundation, dan IASE resmi bubar.
Gebrakan Söhnlein di bidang kedirgantaraan dan luar angkasa kembali hadir ketika pada tahun 2006 ia mendirikan Space Angels Network, grup investor untuk usaha kedirgantaraan.
Selepas dari OceanGate, selain menggarap Humans2Venus, pada tahun 2011 ia juga mendirikan Sea-Space Initiative, sebuah proyek global yang mengkolaborasikan industri laut dan luar angkasa.
Program pertama meluncur pada Mei 2012, yakni Sea-Space Summit, rangkaian lokakarya global namun terbatas, tentang laut dan luar angkasa.
“Saya terdorong untuk membantu menjadikan manusia sebagai spesies multi-planet sejak berusia 11 tahun. Saya memiliki mimpi yang berulang untuk menjadi komandan koloni Mars pertama,” kata Söhnlein.