Profil Ahmad Yani, Ketum Partai Masyumi Beri Dukungan ke Anies-Imin
Ketua Umum Partai Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi) Ahmad Yani menyatakan dukungannya untuk pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden, Anies Rasyid Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) pada Pilpres 2024.
"Partai Masyumi telah memutuskan untuk memberikan dukungan penuh atas deklarasi pasangan Anies Rasyid Baswedan dan Muhaimin Iskandar," katanya di Kantor DPP Partai NasDem, Jakarta, Selasa (5/9).
Yani mengatakan Partai Masyumi masih sebatas memberi dukungan sebab berdasarkan undang-undang (UU) Pemilu, hanya partai yang berada di parlemen yang bisa pasangan calon presiden dan wakil presiden RI.
Terjun ke dunia hukum dan politik
Ahmad Yani adalah seorang politikus yang lahir pada 24 November 1962. Pria kelahiran Palembang, Sumatera Selatan, ini menghabiskan waktu dari sekolah dasar hingga menengah atas di kota tersebut. Ia lalu menimba ilmu ke Ibu Kota saat duduk di bangku perguruan tinggi.
Yani menjadi mahasiswa di Universitas Islam Jakarta dan berhasil lulus sebagai sarjana hukum pada 1988. Ia melanjutkan pendidikan hukumnya pada jenjang Magister Hukum pada program Hukum Ekonomi di Universitas Indonesia pada 2003.
Ia memperdalam pendidikannya di bidang hukum dengan meraih gelar Doktor Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran pada 2018. Ahmad Yani pernah bertugas sebagai pengacara hukum dan dosen di Fakultas Hukum Universitas Nasional serta Universitas Islam Attahiriyah.
Sebelum meraih gelar doktor, Yani pernah menjabat sebagai Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) periode 2009 hingga 2014. Komisi ini membidangi hukum dan perundang-undangan, hak asasi manusia, serta keamanan.
Dalam bidang politik, Yani pernah bergabung menjadi anggota dari beberapa partai. Mulai dari Partai Amanat Nasional (PAN) (tahun), lalu berpindah menjadi kader PPP hingga Partai Bulan Bintang (PBB).
Berselang satu tahun setelah berlangsungnya pesta demokrasi pada 2019, Ahmad Yani memulai gebrakan baru yang disebut-sebut ingin menggagas kelahiran kembali Partai Masyumi atau Masyumi Reborn.
Meskipun sudah ada beberapa partai politik berbasis agama, Yani menyebut eksistensi parpol-parpol tersebut belum dapat menampung aspirasi masyarakat. Partai Mayumi berangkat dari semangat politik Islam dan mencoba mengambil suara dari masyarakat yang merasa belum puas dengan kinerja parpol yang ada.
Yani optimistis, Masyumi mampu melakukan banyak hal. Terlebih adanya eksistensi pendukung di beberapa wilayah seperti di Aceh, Sumatra Barat, Riau, Jawa Barat, serta Jawa Timur. Yani kemudian berhasil menduduki ketua umum Partai Masyumi periode 2022 hingga 2027.
Deklarasi dukungan meskipun tak punya suara
Partai Masyumi menargetkan keikutsertaannya pada Pemilu 2024. Namun, hal tersebut menjadi angan-angan semata sebab Komisi Pemilihan Umum mengembalikan berkas pendaftaran partai yang tidak lengkap.
Masyumi bersama enam parpol lainnya kemudian menggugat hal tersebut ke Badan Pengawas Pemilu. Namun, gugatan ini tidak mendapat tanggapan. Akibatnya, Partai Masyumi harus menelan kekecewaan tidak dapat ikut serta pada pemilu tahun depan.
Kendati demikian, Ahmad Yani tetap memberi dukungan pada pasangan Anies-Cak Imin. Ia menyebut akan membuat pernyataan secara formal pada Rapat Koordinasi Nasional Partai Masyumi.
"Partai Masyumi akan menggerakkan semua simpul-simpul pengurus yang ada di seluruh Indonesia, para simpatisan hingga keluarga besar untuk mengawal dan melakukan dukungan agar pasangan ini menang," ucap Yani.