Profil Sumber Global Energy, Sahamnya Disuspensi Sementara oleh BEI

Mela Syaharani
22 September 2023, 16:29
Kapal pengangkut batu bara PT Sumber Global Energy Tbk
sumberglobalenergy.co.id
Kapal pengangkut batu bara PT Sumber Global Energy Tbk

Bursa Efek Indonesia menghentikan sementara saham emiten pertambangan batu bara, PT Sumber Global Energy Tbk sejak sesi pertama perdagangan hari ini. Otoritas mengatakan langkah ini dalam rangka cooling down karena harga sahamnya telah meningkat tajam dalam tiga bulan terakhir. 

"BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham PT Sumber Global Energy Tbk (SGER)," tulis bursa dalam keterangannya, dikutip Jumat (22/9). 

Berdasarkan data BEI, saham SGER berada di level Rp 2.300 per saham. Pada Kamis kemarin, sahamnya ditutup menguat 9,52%. Kapitalisasi pasarnya mencapai Rp 9,45 triliun. 

Berdasarkan performa harga sahamnya sejak awal tahun ini atau year to date, saham SGER melesat 253,85%. Selama 6 bulan saham perusahaan meningkat 325,93% dan hingga sepekan bahkan naik 24,32%. 

Berdasarkan kepemilikan, pemegang saham pengendali tertinggi dipegang oleh PT Sumbermas sebanyak 50,08%. Lalu sebanyak  30,36% oleh pemegang saham publik. Sedangkan, pemegang saham individu SGER merupakan Vivi Ramalyati Hutama 10,95% serta Welly Thomas 8,61% dan bertindak sebagai pengendali.

HARGA BATUBARA ACUAN BULAN MEI TURUN
Ilustrasi kapal tongkang mengangkut batu bara. (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/aww.)

Berdiri Sejak 15 Tahun Lalu

Sumber Global Energy berdiri berdasarkan Akta Notaris Nomor 7 pada 17 Maret 2008 oleh notaris Sri Hidianingsih, S.H., di Jakarta. Perusahaan ini bergerak di bidang perdagangan besar dan usaha industri pertambangan sebagai kegiatan utamanya.

Berdasarkan Laporan Keuangan Interim Konsolidasian SGER, akta pendirian ini juga sudah mengantongi persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia yang tertuang dalam Surat Keputusan No. AHU-20054.AH.01.01.Tahun 2008 tanggal 21 April 2008. Surat ini juga diumumkan dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No.18278 Tahun 2008, Berita Negara Republik Indonesia No. 76 pada 19 September 2008.

Perusahaan yang dipimpin oleh Welly Thomas ini memulai kegiatan operasionalnya pada  2011. SGER menjual batu bara yang didapatkan dari tambang di area Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur. Sumber Global Energy juga menjual mineral seperti nikel dan komoditas lain kepada para pembeli domestik dan ekspor.

Melansir laman resminya, perusahaan yang berpusat di Jakarta ini telah berhasil melakukan ekspor ke beberapa negara lain. Mulai dari  Cina, India, Vietnam, Bangladesh, Korea Selatan, serta beberapa negara lain di Asia dan Eropa.

Hingga saat ini SGER memiliki beberapa anak perusahaan yang bergerak di berbagai lini bisnis. Mulai dari perusahaan pertambangan batu bara hingga proyek limbah menjadi energi.

Anak perusahaan SGER terdiri atas, PT Sumber Mineral Global Abadi (SMGA), PT Mandau Batu Alam, dan PT Transmarina Pelabuhan Indonesia yang berdomisili di Jakarta. Kemudian PT Angkasa Nusa Graha  yang berdomisili di Batam. 

SGER juga memiliki dua anak perusahaan yang pusatnya berada di luar negeri, yakni Hineni Resource Pte. Ltd di Singapura dan Hineni Seven Resource DMCC di Dubai.

Perusahaan mulai memperdagangkan sahamnya di BEI pada 10 Agustus 2020 dan sukses meraup dana hasil penawaran umum mencapai Rp 54 miliar.

PT Sumber Global Energy Tbk (SGER)
PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) (Dokumentasi perseroan)

Rencana Tebar Dividen

Perusahaan berencana memberikan dividen interim untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2023. Jumlahnya sebesar Rp 115 miliar atau Rp 28 per saham.

Presiden Direktur PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) Welly Thomas mengatakan, pembagian dividen ini sesuai dengan keputusan rapat direksi yang digelar pada 23 Agustus 2023.

“Pembagian dividen ini berasal dari laba bersih perseroan untuk periode yang berakhir pada 30 Juni 2023,” katanya dalam keterbukaan informasi BEI pada 27 Agustus lalu.

SGER mencatat peningkatan laba 28,45% pada semester pertama 2023 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Angka keuntungan itu mencapai Rp 611,65 miliar. Untuk pendapatannya, perusahaan meraih lonjakan 72,51% menjadi Rp 6,04 triliun.  

Reporter: Mela Syaharani
Editor: Sorta Tobing

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...