Profil Jaleswari Pramodhawardani, Deputi Inklusi TPN Ganjar - Mahfud
Tim pemenangan pasangan calon presiden dan wakil presiden Ganjar Pranowo-Mahfud MD mengumumkan pembentukan satu bidang baru khusus perempuan, yakni Deputi Inklusi. Nama yang ditunjuk untuk memimpin kedeputian baru ini, adalah Jaleswari Pramodhawardani.
Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid mengatakan, keberadaan Deputi Inklusi adalah komitmen TPN Ganjar-Mahfud menyertakan semua kelompok dalam membangun bangsa, termasuk perempuan.
Sosok Jaleswari sendiri, saat ini menjabat sebagai Deputi V Bidang Politik, Hukum, Pertahanan, Keamanan, dan Hak Asasi Manusia di Kantor Staf Presiden (KSP).
Berikut ulasan mengenai profil Jaleswari Pramodhawardani, terkait pendidikan dan perjalanan karier perempuan yang dikenal sebagai akademisi, birokrat dan aktivis perempuan ini, dilansir dari berbagai sumber.
Pendidian dan Karier Jaleswari Pramodhawardani
Jaleswari Pramodhawardani diketahui menamatkan pendidikan tingkat menengah pertama di SMP Negeri 20 Jakarta. Sementara, jenjang pendidikan menengah atas ia tempuh di SMA Negeri 39 Jakarta.
Ia kemudian melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi sarjana atau strata satu (S1) di Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta. Tak berhenti di tingkat S1, ia melanjutkan pendidikan ke jenjang magister di Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia dengan mengambil bidang studi gender.
Perempuan kelahiran Surabaya 11 Agustus 1964 ini, merintis karier sebagai peneliti di Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Kebudayaan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada 1998.
Jaleswari juga menempati posisi sebagai Anggota Dewan Penasehat Konsorsium Reformasi Hukum Nasional atau KRHN. Posisi ini ia emban sejak 2003 silam hingga saat ini.
Sebagai seorang akademisi dan peneliti, ia dikenal publik sebagai aktivis yang giat menyuarakan pendapatnya tentang hak asasi manusia (HAM), serta pertanahan dan keamanan.
Perempuan yang akrab disapa Dani ini mulai terlibat aktif dalam birokrasi pemerintahan pada 2014, ketika ditunjuk sebagai Staf Khusus Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto. Posisi staf khusus ini diemban selama setahun, sebelum kemudian diangkat menjadi Staf Khusus Kepala Staf Kepresidenan RI.
Pada 2016, Jaleswari dilantik menjadi Deputi V Bidang Politik, Hukum, Keamanan dan HAM. Posisi ini kembali ia pegang pada 2020 melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 45/M Tahun 2020 yang ditandatangani pada 15 Juni 2020.
Beberapa posisi penting di pemerintahan yang pernah ditempati Jaleswari Pramodhawardani antara lain:
- Dewan Pengarah Tim Evaluasi Kelembagaan Kantor Staf Presiden.
- Pengarah Tim Monitoring Pelaksanaan Otonomi Khusus Papua dan Papua Barat Kementerian Dalam Negeri.
- Penanggung Jawab Tim Percepatan Penyelesaian Konflik Agraria Kantor Staf Presiden.
Sebagai peneliti, selain di LIPI Jaleswari juga aktif dalam keanggotaan Perhimpunan Indonesia Untuk Pembinaan Pengetahuan Ekonomi dan Sosial (Bineksos). Ia juga mengemban tugas sebagai Penasihat Senior di The Indonesian Institute, yakni di Center for Public Policy Research.
Sekilas tentang Deputi Inklusi TPN Ganjar-Mahfud MD yang Diketuai Jaleswari Pramodhawardani
Seperti diketahui, pada Rabu (15/11) TPN Ganjar-Mahfud mengumumkan pembentukan kedeputian baru, yakni Deputi Inklusi yang diisi oleh para tokoh aktivis perempuan. Deputi ini diketuai oleh Jaleswari Pramodhawardani, dengan anggota antara lain Sandra Moniaga, Nia Sjarifudin, Yustitia Arief, Ruby Khalifah, dan Ika Ardina.
Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid mengatakan, pembentukan struktur baru TPN itu untuk menunjukkan komitmen TPN Ganjar-Mahfud untuk menunjukkan bahwa tim pemenangan tersebut bukanlah untuk sekelompok orang saja.
Ia menambahkan, pembentukan kedeputian baru ini tidak hanya untuk pemenangan, namun juga untuk memperjuangkan nilai-nilai, dan menyelamatkan demokrasi. Untuk itulah, kedeputian ini diisi oleh para perempuan yang aktif di berbagai bidang, mulai dari politik, demokrasi, anti korupsi hingga isu lingkungan.
Mengutip Kompas.com, Jaleswari menyatakan masih masih aktif menjabat sebagai Deputi V bidang Politik, Hukum, Keamanan, Pertahanan dan Hak Asasi Manusia di KSP. Ia meyakini, tugasnya memimpin Deputi Inklusi TPN Ganjar-Mahfud tidak akan mengganggu kinerjanya di KSP.
"Saya sebagai bagian dari pemerintah sadar betul bahwa aturan-aturan hukum yang ada, dan kami sudah mencermati juga. Insya Allah tidak melanggar aturan," ujarnya, dikutip dari kompas.com.
Alasan mengapa dirinya bergabung dalam TPN Ganjar-Mahfud, adalah karena ia meyakini bahwa sosok pasangan calon presiden dan wakil presiden yang mendapat nomor urut tiga dalam Pilpres 2024, yakni Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, mampu mewadahi inklusivitas pemerintahan ke depan.