Dekati Pemilih Muda, Ini Cara Bongbong Marcos Menang Pilpres Filipina

Image title
30 November 2023, 17:20
Bongbong Marcos
Dok. Kantor Kepresidenan Filipina
Ilustrasi, Presiden Filipina Ferdinand Romualdez Marcos Jr atau Bongbong Marcos.

Gimik 'Gemoy Prabowo' kini tengah ramai diberitakan di media massa, dan mengundang banyak reaksi di media sosial. Gaya kampanye yang ditampilkan oleh Calon Presiden Prabowo Subianto ini, dinilai mengikuti jejak Bongbong Marcos, panggilan Presiden Filipina Ferdinand Romualdez Marcos Jr.

Seperti halnya Bongbong Marcos, Prabowo Subianto menggaet pemilih berusia muda dengan gimik yang lucu.  Juru Bicara Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau Timnas AMIN, Surya Tjandra, mengkritik gimik semacam itu.

"Model-model kampanye yang mirip-mirip dengan kasus di Filipina. Bongbong Marcos yang anaknya Ferdinand Marcos, otoritarian semacam orde baru dulu, bisa come back karena memanipulasi," kata Surya dalam Political Show CNN Indonesia TV, Senin (27/11).

Seperti apa strategi Bongbong Marcos untuk merebut hati para pemilih muda? Simak kilas balik gaya Ferdinand Romualdez Marcos Jr saat kampanye Pipres hingga menang dalam ulasan berikut ini.

Ilustrasi, Bongbong Marcos dan Sara Duterte.
Ilustrasi, Bongbong Marcos dan Sara Duterte. (GMA Network)

Strategi Bongbong Marcos Memenangkan Pilpres Filipina

Saat masa kampanye, Marcos Jr, atau Bongbong Marcos menjalankan sejumlah strategi untuk menggaet pemilih muda, dan menggunakan media sosial, untuk mendongkrak popularitasnya di kalangan pemilih berusia muda, serta melawan narasi warisan diktator yang disuarakan lawan.

Berikut ini dua poin utama dari strategi Bongbong Marcos memenangkan suara pemilih berusia muda.

1. Memanfaatkan TikTok dan Influencer

Tim kampanye Bongbong Marcos memanfaatkan media sosial, terutama TikTok untuk mendapatkan suara anak muda. Caranya, dengan gencar mengunggah video yang menggambarkan keluarga Marcos sebagai dinasti politik yang membawa kemewahan ala Kennedy dan rasa hormat global kepada Filipina.

Misalnya, klip retro dari ibu negara Imelda Marcos yang berpakaian mewah, bertemu dengan Pangeran Charles dari Inggris dengan latar lagu hit "Habits" dari penyanyi pop Swedia Tove Lo. Selain itu, tim sukses Marcos Jr juga membuat satu akun TikTok yang didedikasikan untuk mengunggah dan menyebarkan klip video vintage keluarga Marcos.

Semua klip yang diunggah dan disebarluaskan ini, dikemas dengan konsep anak muda, tidak hanya berisi cuplikan video lama. Misalnya, video yang menampilkan masa kecil Marcos Jr yang diiringi lagu viral Doja Cat dan Gwen Stefani “You Right X Luxurious”.

Video lain, yang telah ditonton lebih dari 1 juta kali, membandingkan kiprah beberapa mantan presiden Filipina, diiringi dengan lagu “Gangsta Paradise” Coolio saat Marcos Sr. melangkah dengan percaya diri. “FEM Walk Hits DIFFERENT,” demikian bunyi caption yang menggunakan akronim nama lengkap sang diktator, Ferdinand Emmanuel Marcos.

Lalu, banyak pula video pendek yang menggambarkan Bongbong Marcos sebagai pria yang penuh kasih sayang, dengan ketegasan seperti ayahnya, sebagai sosok yang siap mengembalikan harga diri negara yang dilanda Covid-19 dan kesulitan ekonomi.

Melalui beberapa akun anonim, tim sukses Marcos Jr mem-posting ulang konten pro-Marcos dari Facebook dan YouTube ke TikTok. Saat satu akun mengunggah video baru, ribuan akun lainnya segera mengirimkan penayangan atau pembagian yang memicu algoritma TikTok untuk mengirimkannya ke lebih banyak pengguna.

Mengutip Los Angeles Times, seorang ahli strategi politik yang berbasis di Manila yang bekerja pada kampanye Bongbong Marcos mengatakan, ia membayar influencer TikTok ratusan dollar AS untuk setiap klip yang diposting.

Video yang dimaksud, adalah tentang kegiatan para influencer yang mengenakan perlengkapan kampanye, menari dan menyanyikan jingle kampanye, atau menginstruksikan pengikutnya untuk memilih Marcos Jr.

Tim sukses Bongbong Marcos mengidentifikasi TikToker mana yang memiliki pengikut terbanyak di wilayah tertentu dan meminta mereka untuk membuat video. Hasilnya, banyak konten milik pengguna berusia muda, yang belum lahir saat pemerintahan Ferdinand Marcos, dihujani banyak konten pro-Marcos.

Bongbong Marcos menyapa pendukungnya saat BBM-SARA Youth Concert
Bongbong Marcos menyapa pendukungnya saat BBM-SARA Youth Concert (Tangkapan layar YouTube Bongbong Marcos)

2. Menggelar BBM-SARA Youth Concert

Untuk mendapatkan suara anak muda, tim sukses Bongbong Marcos menggelar serangkaian konser, bertajuk "BBM-SARA Youth Concert". BBM-SARA merupakan akronim dari pasangan calon presiden dan wakil presiden Bongbong Marcos dan Sara Duterte.

Konser ini dilansungkan di beberapa kota besar Filipina dan melibatkan sederet artis nasional ternama, yang secara terbuka menyatakan dukungan terhadap Bongbong Marcos. Konser ini selalu ramai dihadiri para pendukungnya, yang mayoritas anak muda. Bahkan, remaja dan pemuda yang sebelumnya abai terhadap pemilihan presiden, menjadi tertarik mendukung Marcos Jr.

BBM-SARA Youth Concert diawali dengan yel-yel kampanye, dance, dan kemudian diikuti dengan performa para artis dengan diselingi candaan politik ringan pro-Marcos. Lalu ditutup dengan penampilan dari pasangan capres-cawapres Bongbong Marcos dan Sara Duterte. Keduanya menyapa peserta konser dengan pakaian santai, dan berorasi menyerukan program-programnya yang pro anak muda.

Penyelenggaraan konser ini tidak dilakukan oleh kontestan lainnya, yang lebih memilih mengadakan pertemuan-pertemuan akbar dengan orasi-orasi politik. Sehingga, langkah yang diambil oleh Bongbong Marcos akhirnya menjadi sesuatu yang menarik perhatian pemilih berusia muda.

Apalagi, video pendek konser selalu dibagikan di media sosial, mulai dari Facebook, YouTube, TikTok, dan Instagram, oleh tim sukses serta pendukungnya, yang akhirnya membuat kepopuleran Marcos Jr di kalangan anak muda meningkat.

Pemanfaatan media sosial dan pendekatan yang simpatik kepada anak muda ini diambil oleh Bongbong Marcos setelah ia gagal dalam pencalonan wakil presiden pada 2016 silam. Saat itu, ia belum memaksimalkan media sosial, serta belum menerapkan konsep kampanye yang meriah dan lekat dengan anak muda.

Dengan kampenye media sosial yang masif serta pendekatan yang intensif kepada para pemilih berusia muda, akhirnya memuluskan jalan Bongbong Marcos memenangkan Pilpres dengan 31,629,783 suara, atau 58.77% dari total suara.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...