Profil BREN, Perusahaan Energi Terbarukan Grup Barito Pacific

Hari Widowati
4 Juni 2024, 08:25
ilustrasi anak usaha PT Barito Pacific Tbk
ANTARA FOTO/Abriawan Abhe
Pembangkit Listirk Tenaga Bayu (PLTB) Sidrap, di Sulawesi Selatan, merupakan salah satu portofolio energi terbarukan dari PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN).
Button AI Summarize

PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) adalah anak usaha PT Barito Pacific Tbk (BRPT) yang bergerak di bidang energi baru terbarukan (EBT). Sejarah perusahaan bermula dari PT Barito Cahaya Nusantara yang berdiri pada 5 Februari 2018. Perusahaan tersebut bergerak di bidang perusahaan holding dan aktivitas konsultasi manajemen.

Saat ini, kegiatan utama BREN adalah sebagai perusahaan holding di bidang energi terbarukan yang menyediakan solusi energi yang bersih dan berkelanjutan. Pemegang saham pengendali dan ultimate beneficial owner BREN adalah Prajogo Pangestu, orang terkaya di Indonesia. Prajogo mengendalikan BREN secara tidak langsung melalui Barito Pacific.

BREN melalui anak usahanya Star Energy Geothermal Ltd memiliki tiga pembangkit panas bumi. Ketiga pembangkit tersebut adalah Wayang Windu (Bandung), Salak (Bogor), dan Darajat (Garut). Total kapasitas terpasang pada ketiga pembangkit listrik tenaga panas bumi tersebut mencapai 886 Megawatt (MW). Ini merupakan salah satu pembangkit listrik geothermal yang terbesar di dunia.

Berdasarkan informasi di situs perusahaan, Star Energy mengoperasikan pembangkit listrik panas bumi dnegan kapasitas 230,5 MW. Star Energy memiliki hak eksklusif untuk mengembangkan wilayah kerja Wayang Windu hingga 2039 bersama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO).

Sementara itu, Star Energy Geothermal Salak Ltd (SEGS) telah menghasilkan listrik 381 MW pada 2021. Di area ini SEGS memiliki hak eksklusif untuk mengembangkan energi panas bumi hingga 2040. Perusahaan juga bekerja sama dengan PGEO di proyek ini.

Di Darajat, Star Energy memiliki total kapasitas 274,5 MW. Perusahaan memiliki hak eksklusif untuk mengembangkan wilayah kerja panas bumi ini hingga 2041 untuk unit 1-2 dan 2047 untuk unit 3. Seperti kedua proyek lainnya, di Darajat ini perusahaan juga menggandeng PGEO.

Dari ketiga wilayah kerja tersebut, perusahaan menjual listriknya kepada PGEO dan PT PLN. Saat ini BREN juga mengeksplorasi potensi panas bumi di Maluku Utara, tepatnya di Gunung Hamiding dan di Lampung di wilayah Sekincau.

BREN
BREN (Dokumentasi perusahaan)

IPO Barito Renewables

BREN mengajukan proses penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) sejak pertengahan tahun lalu. Perusahaan mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 29 September 2023.

Dalam IPO tersebut BREN menawarkan maksimal 4.015.000.000 saham baru dengan nilai nominal Rp 150 per saham. Harga saham perdana BREN adalah Rp 780.

Investor antusias menyambut IPO perusahaan energi terbarukan ini, hal ini terlihat dari kelebihan permintaan (oversubscribed) yang mencapai 135,2 kali. BREN meraup dana segar Rp 3,13 triliun dari IPO tersebut.

“Kami sangat bangga untuk membawa Barito Renewables menjadi perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia. Langkah ini menggarisbawahi komitmen kami yang tak tergoyahkan untuk mendukung pemerintah Indonesia dalam upayanya menuju transisi energi yang berkelanjutan," kata Agus Salim Pangestu, CEO dan Presiden Komisaris Barito Renewables, dalam keterangan tertulis, pada 9 Oktober 2023.

Hendra Soetjipto Tan, CEO Barito Renewables mengatakan dengan IPO tersebut, BREN akan berkembang bukan hanya di bisnis geothermal tetapi juga merambah energi terbarukan lainnya. "Saya berharap BREN akan menarik mitra, investor, dan talenta baru dalam upaya kami untuk mentransisikan Indonesia untuk mencapai target energi terbarukan dan menciptakan masa depan yang lebih cerah dan lebih bersih,” kata Hendra.

Ekspansi ke PLTB

Setelah IPO, BREN ekspansi ke sektor pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB). Perusahaan menyelesaikan akuisisi PLTB Sidrap senilai US$102,2 juta (Rp 1,53 triliun) dengan dukungan pembiayaan dari PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).

PT Barito Wind Energy, anak perusahaan Barito Renewables, menyelesaikan akuisisi 99,99% saham PT UPC Sidrap Bayu Energy (Sidrap) dari lima pemegang saham Sidrap. Kelima pemegang saham itu adalah UPC Renewables Asia Pacific Holding Pte. Ltd, ACEN Renewables International Pte. Ltd, UPC Renewables Asia III Limited, Sidrap (HK) Limited, dan Sunedison Sidrap B.V.

Sidrap merupakan salah satu pembangkit listrik tenaga angin pertama dan terbesar di Indonesia dengan kapasitas 75 MW. Akuisisi ini mencakup PT Operation and Maintenance Indonesia, sebuah perusahaan yang berperan penting dalam mendukung kegiatan operasional Sidrap. Perusahaan menyebut keberhasilan akuisisi ini melengkapi portofolio aset energi bersih Barito Renewables, yang sebelumnya berfokus pada energi panas bumi.

BREN Jadi Emiten dengan Kapitalisasi Pasar Terbesar

Sejak melantai di bursa, BREN kerap memberikan kejutan. Sepuluh hari setelah listing, nilai kapitalisasi pasar (market cap) BREN mampu menyalip PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). BREN berada di posisi keempat dengan kapitalisasi pasar Rp 542 triliun pada 19 Oktober 2023.

Puncaknya, BREN berhasil menggeser PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebagai emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 Desember 2023. Pada saat itu, kapitalisasi pasar BREN mencapai Rp 1.077 triliun sedangkan BBCA Rp 1.068 triliun.

Sejak saat itu, BREN dan BBCA berlomba untuk menjadi pemimpin dalam hal market cap di BEI. Harga saham BREN mencapai level tertinggi (all time high) sepanjang masa di Rp 11.250 pada 22 Mei 2024, dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 1.505 triliun. Jika dihitung sejak IPO, harga saham tertinggi BREN menunjukkan kenaikan 1.342% dalam waktu delapan bulan.

Dengan masuknya saham BREN ke posisi puncak market cap di BEI, FTSE Russell menyatakan saham BREN bakal masuk ke dalam FTSE Global Equity Index efektif mulai 24 Juni 2024. Indeks ini mencakup total 19.000 perusahaan publik dengan kapitalisasi pasar besar, menengah, kecil, dan mikro dari 49 negara.

Berikut ini susunan Dewan Komisaris BREN

Presiden Komisaris: Agus Salim Pangestu

Komisaris: Erwin Ciputra

Komisaris: Tan Suan Swee

Komisaris: David Kosasih

Komisaris: Tan Ek Kia

Komisaris: Todung Mulya Lubis

Komisaris: Cholanat Yanaranop

Berikut ini jajaran Direksi BREN

Presiden Direktur: Hendra Soetjipto Tan

Direktur: Merly

Direktur: Kenneth Riedel

Direktur: Agus Sandy Widyanto

Komposisi Pemegang Saham BREN per 30 April 2024

PT Barito Pacific Tbk (BRPT) 64,66%

Green Era Energy Pte Ltd 23,6%

Masyarakat 11,73%

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...