Mengenal Sejarah Bharat, Nama 'Baru' untuk India

Mela Syaharani
7 September 2023, 15:52
Becak otomatis berkendara melewati Gerbang India pada pagi hari berkabut asal di New Delhi, India, Senin (11/11/2019).
ANTARA FOTO/REUTERS/Adnan Abidi
Becak otomatis berkendara melewati Gerbang India pada pagi hari berkabut asal di New Delhi, India, Senin (11/11/2019).

India menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada tahun in. Pelaksanaannya berlangsung di ibu kota negara tersebut, New Delhi. 

Namun presidensi India itu menimbulkan polemik. Sebab dalam undangan makan malam para pimpinan G20, tertulis Presiden Bharat untuk Draupadi Murmu. Dunia internasional saat ini mengenal perempuan berusia 65 tahun tersebut sebagai presiden India, bukan Bharat.

Gara-gara hal tersebut, isu pergantian nama untuk Negeri Bollywood mengemuka dan ramai dibicarakan warganet. Lalu, pemimpin kongres India Jairam Ramesh membenarkannya.

Rames bercerita, ia telah mendapat undangan makan makan acara G20 pada 9 September 2023. Undangan yang dikirim dari tempat tinggal presiden, Rashatrapati Bhavan, tertulis atas nama Presiden Bharat, bukan India. Sebagai informasi, Bharat merupakan bahasa Sansekerta untuk menyebut India.

Nama baru tersebut kemudian menimbulkan reaksi keras hingga debat publik di negara itu. Perdana Menteri Narendra Modi menyebut langkah ini sebagai penanda terbebasnya India dari peninggalan kolonialisme Inggris. Negeri Raja Charles III itu menjajah India selama 200 tahun.

India-Gandhi/Anniversary
Perdana Menteri Narendra Modi. (ANTARA FOTO/REUTERS/Adnan Abidi)

Asal-Usul Nama Bharat

Melansir dari pemberitaan media asal Amerika Serikat, TIME, nama Bharat sudah ditemukan dalam Purana, teks agama Hindu kuno. Teks-teks tersebut menggambarkan daratan luas tempat manusia hidup. Salah satu wilayah dari daratannya disebut sebagai Bharatavarsa.

Sedangkan "India" merupakan upaya asimiliasi Inggris, biasa disebut Anglicization, dari bahasa Sansekerta untuk Sungai Indus dan sindhu. Kemunculan nama ini sudah dimulai pada masa Kesultanan India pada 1858 hingga 1947.  

Times of India menulis, nama Bharat memiliki akar sejarah kuno dan digunakan dalam kitab suci dan teks India. Selama berabad-abad kata ini menunjuk pada India. Hal ini terkait dengan kaisar legendaris Bharata yang disebut dalam epos Hindu, Mahabrata. 

Saat India meraih kemerdekaan dari Inggris pada 1947, muncul pertanyaan bagaimana mengadopsi nama negara itu. Dengan berbagai pertimbangan, termasuk soal linguistik, para pendiri negara ini memutuskan untuk memakai keduanya, Bharat dan India, dalam konstitusi.

Pada artikel 1 Konstitusi India tertulis, "India, itu adalah Bharat, akan menjadi negara kesatuan". Ini adalah sebuah langkah kompromis untuk tetap mempertahankan sejarah dan budaya keduanya.

Halaman:
Reporter: Mela Syaharani
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...