Jokowi Rancang Kebijakan Fiskal Atasi Dampak Ekonomi Akibat Corona
Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta jajarannya merancang kebijakan fiskal hingga 2021. Hal itu untuk mengatasi melambatnya pertumbuhan ekonomi global setelah merebaknya virus corona Covid-19.
Sebelum merancang kebijakan fiskal, jokowi meminta jajarannya menghitung secara detail dampak dan risikonya. "Sehingga mampu memperkuat daya tahan ekonomi nasional yang mampu mengatasi berbagai risiko yang mungkin muncul dan mampu melindungi kita dari gejolak ekonomi global,” ujar Jokowi saat membuka rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (9/3).
Menurut Jokowi, kebijakan fiskal pada 2021 harus bisa memberikan stimulus terhadap peningkatan daya saing ekonomi nasional. Hal itu juga harus bisa menciptakan nilai tambah dan mendorong pemerataan pembangunan.
Selain itu, dia ingin daya tarik investasi terus ditingkatkan demi membuka lapangan kerja baru di Indonesia. “Insentif bagi tumbuhnya industri manufaktur juga harus diberikan, terutama yang berkaitan dengan industri padat karya,” kata Jokowi.
(Baca: Ekonomi Lesu Akibat Corona, Gubernur BI Cemaskan Perang Harga Minyak)
Lebih lanjut, dia mendorong adanya hilirisasi industri di Indonesia timur. Selain itu, Jokowi meminta adanya penguatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).