Dorong Ekspor Beras, Kemendag Harap Harga Lebih Kompetitif
Kementerian Perdagangan (Kemendag) ingin mendorong ekspor beras dengan mencari pasar potensial. Sekretaris Jenderal Kemendag, Karyanto Suprih mengatakan, pihaknya tengah melakukan upaya perundingan dengan negara lain untuk membuka pasar dan promosi.
Biarpun begitu, ekspor beras masih terkendala harga yang kurang kompetitif. Untuk mendorong ekspor, harga beras nasional seharusnya tidak lebih mahal dibandingkan harga beras internasional. Selain itu, biaya produksi beras dalam negeri juga harus diperhitungkan agar harga jual tidak terlalu tinggi.
"Kita harus kompetitif, baik dari segi kualitas maupun harga. Kalau harga kita lebih tinggi dari harga dunia, ya bagaimana mau dibeli? Kan lebih baik dia beli di negara lain," kata dia di Jakarta Convention Center, Jakarta, Jumat (5/7).
Stok beras memang diutamakan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Namun jika produksi berlebih, pasokan beras akan diekspor.
(Baca: Bulog Batal Ekspor Beras karena Harga di Dalam Negeri Lebih Mahal)
Makanya Perum Bulog berencana mengekspor beras ke beberapa negara, termasuk Malaysia, karena melimpahnya pasokan beras di gudang Bulog. Namun, rencana tersebut dibatalkan lantaran harga beras Indonesia dinilai lebih mahal dibandingkan harga di pasar internasional.