Harga Minyak Jatuh Tertekan Kesepakatan Dagang dan Stok yang Melimpah

Image title
8 November 2019, 10:00
harga minyak, perang dagang, amerika serikat, tiongkok
KATADATA
Ilustrasi, produksi minyak lepas pantai. Harga minyak turun di tengah ketidakpastian berakhirnya perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok. DItambahk tekanan dari cadangan minyak AS yang melimpah.

Harga minyak pada perdagangan berjangka Jumat (8/11) jatuh ditengah ketidakpastian berakhirnya perang dagang Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok dalam waktu dekat. Tekanan juga datang dari melimpahnya stok minyak AS.

Dilansir dari Reuters, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) turun 0,2% menjadi US% 57 per barel. Padahal harga minyak WTI sempat naik 1,4% pada perdagangan Kamis (7/11). Sedangkan harga minyak Brent secara global naik 0,9% dalam penutupan perdagangan kemarin.

Advertisement

Perang dagang dua negara ekonomi terbesar di dunia tersebut telah memperlambat pertumbuhan ekonomi di seluruh dunia. Dampaknya, para analis menurunkan proyeksi kebutuhan minyak di tengah kecemasan adanya peningkatan suplai pada 2020.

Di sisi lain, Kementerian Perdagangan Tiongkok menyatakan kedua negara setuju untuk membatalkan tarif dagang dalam fase yang berbeda tanpa menyebut jadwalnya. Tapi komentar tersebut diragukan setelah Reuters melaporkan rencana tersebut mendapat penentangan dari internal pemerintah AS.

(Baca: Imbas Perang Dagang, Harga Minyak Indonesia Oktober Turun Jadi US$ 59)

Selain kesepakatan dagang, pergerakan harga minyak juga dipengaruhi pasokan yang terus meningkat. Brent sempat naik hampir 16% pada tahun ini, ditopang kesepakatan antara negara OPEC dan sekutunya, Rusia, untuk memangkas produksi minyak sampai Maret 2020. Namun para produsen minyak tersebut akan mengkaji kembali kebijakan pemangkasan produksi pada pertemuan yang digelar di Viena pada 5-6 Desember 2019.

"Hal tersebut diikuti kekhawatiran terhadap peningkatan pasokan minyak AS pada pekan lalu," ujar ANZ.

Stok minyak AS meningkat tajam pada pekan lalu seiring penurunan produksi kilang dan melemahnya ekspor minyak. Energy Information Administration menyatakan pada Rabu (6/11) bahwa stok di Cushing, Oklahoma, dan pangkalan pengiriman WTI meningkat 1,7 juta barel.

(Baca: Kesepakatan AS-Tiongkok Ditunda Hingga Desember, Harga Minyak Turun)

Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement