Pertamina EP Pangkas Produksi jika Harga Minyak Indonesia Capai US$ 30

Image title
7 April 2020, 18:53
harga minyak, pertamina, migas
/home/ubuntu/Pictures/antarafoto/cropping/production/original/ANT20190926167.jpg
Ilustrasi, petugas memeriksa pipa pemisahan minyak, air dan gas di Stasiun Pengumpul Kenali Asam, Pertamina EP Field Jambi pada Kamis (26/9/2019). Pertamina EP akan merevisi RKAP tahun ini jika harga minyak Indonesia (ICP) turun hingga US$ 30 per barel.

Industri hulu migas saat ini terpukul pandemi corona dan penurunan harga minyak. Pertamina EP pun bakal merevisi Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) pada tahun ini jika harga minyak terus anjlok. 

Presiden Direktur Pertamina EP Nanang Abdul Manaf mengatakan pelaku industri hulu migas belum pernah berada pada situasi penurunan harga minyak dan pandemi. "Harga rendah seperti ini belum tahu berapa lama, komplikasi dengan Covid 19, lebih kompleks dibanding sebelumnya," ujar Nanang kepada Katadata.co.id, Selasa (7/4).

Oleh karena itu, Nanang telah menghitung biaya yang dikeluarkan perusahaan apabila harga minyak terus di level bawah. Jika Indonesia Crude Price (ICP) di bawah US$ 30 per barel, pihaknya bakal mengurangi belanja modal sebesar 20% dan biaya sebesar 30%.

Pengurangan biaya tersebut bakal memangkas produksi minyak Pertamina EP sebesar 5.000 barel minyak per hari (bopd). Adapun target produksi minyak perusahaan sepanjang 2020 mencapai 85 ribu bopd.

(Baca: Harga Minyak Anjlok, SKK Migas Selektif Kembangkan Proyek Hulu Migas)

Lebih lanjut Nanang mengatakan Covid-19 telah berdampak terhadap lifting perusahaan. Itu lantaran pekerja Pertamina Ep harus mengikuti protokol kesehatan.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...