SKK Migas Gandeng BUMN, Proyek Hulu Migas Hemat hingga Rp 3,5 Triliun

Image title
31 Maret 2020, 11:33
skk migas, bumn, pertamina, migas
dok. SKK Migas
Ilustrasi, pekerja migas. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas atau SKK Migas menggandeng BUMN untuk efisiensi biaya hingga Rp 3,5 triliun.

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi atau SKK Migas berusaha efisiensi biaya di tengah penurunan harga minyak. Salah satu caranya dengan menggandeng Badan Usaha Milik Negara atau BUMN seperti Pertamina, Citilink Indonesia, Surveyor Indonesia, dan Sucofindo.

Dari kerja sama itu, SKK Migas bisa meningkatkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) pada kegiatan hulu migas. Selain itu, ada potensi penghematan yang akan dihasilkan selama masa kontrak lima tahun yang nilainya mencapai Rp. 3,5 triliun.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan pihaknya berusaha agar industri hulu migas semakin efisien dan bergairah demi meningkatkan produksi. “Tujuan kami agar target produksi 1 juta barel pada 2030 dapat tercapai. Kerja sama ini merupakan salah satu alat untuk mengusahakannya,” kata Dwi dalam siaran pers pada Selasa (31/3).

Penandatanganan kerja sama antara SKK Migas dengan perusahaan pelat merah tersebut pun dilaksanakan secara terpisah dari kantor masing-masing. Semua pihak bersepakat tidak mengadakan seremoni dan pertemuan demi mendukung penanggulangan virus corona.

Adapun, kerja sama dengan Pertamina dalam hal penyediaan kebutuhan barang operasi berupa bahan bakar, pelumas, dan petrochemical yang akan digunakan oleh industri hulu migas. Kerja sama tersebut berlaku hingga Agustus 2024.

Pertamina akan memberikan potongan harga kepada sektor hulu migas. Besaran diskonnya tergantung pada volume pembelian dari kontraktor migas.

“Kerja sama ini bertujuan untuk mengoptimalisasi dan memaksimalkan penggunaan produk BBM, pelumas, dan oil base yang dihasilkan Pertamina, yang diproduksi dalam negeri, untuk mendukung kegiatan hulu migas,” kata Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati.

Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas Sulistya Hastuti Wahyu mengatakan kerja sama itu memberikan potensi penghematan cukup signifikan, yaitu sekitar Rp 3,405 triliun selama periode kontrak atau Rp 682 miliar per tahun.

Kerja sama itu merupakan kelanjutan dari kerja sama pada periode 2014 –2019. Berdasarkan data SKK Migas, pelaksanaan kerja sama selama lima tahun terakhir telah memberikan penghematan sebesar Rp 1,684 triliun atau rata-rata penghematan setiap tahun mencapai Rp 336,8 miliar.

Nilai potensi penghematan periode kedua dapat ditingkatkan karena volume konsumsi BBM oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) lebih besar.  Apalagi ada peningkatan nilai diskon yang akan diberikan oleh Pertamina.

(Baca: Pertamina Tak Pangkas Investasi Migas Meski Harga Minyak Terpuruk)

Sedangkan kerja sama dengan Citilink terkait dukungan kebutuhan moda transportasi udara yang lebih murah dan efisien. Kerja sama itu untuk melengkapi kerja sama sebelumnya dengan Garuda Indonesia.

Citilink akan memberikan potongan harga 20% dari basic fair atas harga tiket pesawat dan pemberian bagasi sebesar 20 kg secara gratis kepada calon penumpang dari pekerja SKK Migas dan KKKS. Dari pemberian diskon tersebut, SKK Migas dan KKKS menargetkan penghematan awal sebesar Rp 1,5 miliar. 

Nilai efisiensi bisa terus naik seiring peningkatan kegiatan pada proyek-proyek besar hulu migas. “Kerja sama itu juga memberikan ruang bagi KKKS untuk mengatur operasional lebih baik karena adanya pilihan pengunaan moda transportasi udara dengan biaya yang lebih kompetitif,” ujar Sulistya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...