Asosiasi Gula: Jika Tak Impor, Harga Gula Bakal Merangkak Naik

Rizky Alika
12 Februari 2020, 14:38
gula, impor
Ilustrasi, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto (tengah) saat sidak dan operasi pasar di Pasar Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (31/1/2020). Asosiasi Gula Indonesia meminta pemerintah mengimpor gula untuk mencegah harga merangkak naik. Sebab, stok gula di pasaran mulai menipis.

Asosiasi Gula Indonesia (AGI) memproyeksi stok gula konsumsi pada tahun ini bakal defisit hingga menyebabkan harga merangkak naik. Pemerintah pun diharapkan mulai impor gula untuk menambah pasokan. 

Tenaga Ahli Asosiasi Gula Indonesia (AGI) Yudi Yusriadi mengatakan defisit stok gula sudah mulai terasa saat ini."Harga gula sudah naik. Kalau tidak segera impor, semakin langka stok gula," kata Yudi di Gedung RNI, Jakarta, Rabu (12/2).

Berdasarkan Pusat Informasi Harga Pangan Srategis Nasional (PIHPS), rata-rata harga gula pasir pada Kamis (2/1) secara nasional sebesar Rp 13.950 per kg. Sedangkan pada Selasa (11/2), harga gula pasir mencapai Rp 14.500 per kg.

Lebih lanjut dia mengkhawatirkan stok gula di dalam negeri akan diperebutkan oleh konsumen dan industri. Terlebih lagi, hotel, restoran, dan katering (horeka) yang membutuhkan gula konsumsi.

Berdasarkan catatan AGI, stok gula konsumsi pada awal 2020 mencapai 1,08 juta ton dengan produksi gula sepanjang tahun ini berkisar 2,05 juta ton. Sedangkan konsumsi selama setahun diperkirakan sebesar 3,16 juta ton. Dengan demikian, defisit gula konsumsi akan mencapai 29 ribu ton pada tahun ini.

"Kalau tidak ada impor dalam waktu dekat, harga akan melambung," ujarnya.

(Baca: Persediaan Menipis, Stok Gula Industri Hanya Cukup hingga Februari)

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...