Batas Tender Jadi Rp 10 Miliar, Peluang bagi Subkontraktor Migas Lokal
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mendorong peran subkontraktor (vendor) dalam upaya mencapai target produksi migas nasional. Salah satunya dengan mengubah aturan batas tender bagi vendor di daerah.
Hal itu pun menjadi peluang bisnis yang bagus bagi vendor lokal. "Ini merupakan kesempatan bagi para vendor lokal untuk melihat peluang di kontraktor kontrak kerja sama lain, serta dengan terbukanya kesempatan atas perubahan batas tender menjadi di bawah 10 miliar di daerah," kata Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai dan Analisa Biaya SKK Migas Widi Santuso dalam keterangan tertulis pada Jumat (11/10).
Di sisi lain, vendor diharapkan dapat melengkapi kemampuan dan meningkatkan keahlian. Sehingga vendor mampu menyelesaikan pekerjaan dengan baik dari segi pengiriman, kualitas, dan harga yang kompetitif.
Dengan begitu vendor bisa meningkatkan kerja sama yang baik kontraktor migas. Sehingga dapat mendukung pencapaian target produksi migas nasional.
(Baca: Arifin Panigoro Kritik Gross Split, Kementerian ESDM Diam)
SKK Migas juga mendorong pengembangan iklim persaingan usaha yang sehat. Sehingga vendor turut berperan dalam pengawasan proses pengadaan barang dan jasa KKKS.
Hal tersebut diungkapkan Widi dalam acara Vendor Day wilayah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara (Jabanusa) 2019 yang diselenggarakan selama dua hari pada 9-10 Oktober 2019 di Harris Hotel & Convention Malang. Acara dibagi dalam bentuk konferensi, focus group discussion (FGD), business forum, dan booth coaching clinic.
Vendor Day yang pada tahun ini mengangkat tema “Sinergi KKKS Dan Vendor Lokal Untuk Mengoptimalkan Efisiensi Operasi Dan Kapasitas Nasional Dalam Mendukung Keandalan Operasi Hulu Migas Di Jabanusa”. Acara ini merupakan acara tahunan yang diselenggarakan SKK Migas bersama KKKS.
(Baca: SKK Migas Ungkap Pentingnya Pengembangan Blok East Natuna Buat Negara)
