Pertamina Batasi Konsumsi Biosolar Subsidi di Kepulauan Riau
Pertamina menyatakan konsumsi biosolar subsidi sudah melebihi target yang ditetapkan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas). Salah satunya di wilayah Kepulauan Riau (Kepri).
Hingga September 2019, penyaluran biosolar di Kepri sebanyak lebih dari 117 juta liter. "Realisasi itu lebih besar 16 persen dibanding kuota yang ditetapkan BPH Migas," jelas Awan Raharjo, Marketing Branch Manager Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I Kepri dalam keterangan tertulis pada Selasa (8/10).
Pertamina pun bersinergi dengan Pemerintah Kota Tanjung Pinang untuk mengatur konsumsi biosolar. Caranya melalui kartu kendali khusus pembelian biosolar bagi bus pariwisata yang berlaku hanya di SPBU 14.291.717 Tanjung Pinang. Dengan kartu kendali ini,
setiap bus pariwisata diatur pembelian biosolarnya sebesar 60 liter per hari.
Penerapan kartu kendali pada bus pariwisata ini adalah tahap pertama. Selanjutnya akan diterapkan bagi konsumen yang berhak menggunakan biosolar bersubsidi. Pada tahap akhir, Pertamina bakal menggunakan sistem pembayaran non tunai seperti yang sudah diterapkan di Batam.
(Baca: Pasca Tutup Petral, Pertamina Buka Lagi Kantor Pemasaran di Singapura)
Dengan upaya tersebut, Pertamina yakin kuota biosolar cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga Desember 2019. Masyarakat Kepri khususnya di Tanjung Pinang pun tidak perlu khawatir terhadap ketersediaan biosolar.