Berdayakan Ibu Rumah Tangga, Pertamina Kembangkan Program Hidroponik

Cindy Mutia Annur
5 Oktober 2019, 14:22
Pertamina
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Gedung Pertamina di kawasan Jakarta Pusat (09/08). Pertamina memberdayakan Ibu Rumah Tangga (IRT) dengan membuat dua program yaitu hidroponik dan pemanfaatan sampah plastik.

Pertamina mendorong pemberdayaan Ibu Rumah Tangga (IRT) di Kelurahan Tamalabba, Makassar. Salah satu upayanya melalui program hidroponik dan sampah plastik.

Pertamina memberikan sejumlah fasilitas penunjang mulai dari pengadaan green house, sistem hidroponik, sistem pemilahan jenis sampah, motor roda tiga, dan pelatihan teknis. Tercatat, kedua program tersebut memiliki 25 anggota IRT.

Unit Manager CSR & Communication Pertamina MOR VII Hatim Ilwan mengatakan kedua program itu merupakan salah satu langkah dari Pertamina agar masyarakat lebih kreatif dalam memanfaatkan lingkungan sekitar. Sebab, ada beberapa lahan kosong yang tidak digunakan serta banyaknya sampah plastik di sekitar pekarangan rumah warga.

"Jadi, kami harap dengan program binaan kami, ke depan mereka bisa lebih mandiri serta dapat meningkatkan pendapatan tambahan secara berkelanjutan," ujar Hatim kepada Katadata di Makassar, Jumat (4/10).

Hatim menjelaskan, IRT tersebut dilatih untuk membudidayakan hidroponik tomat karena tanaman itu dianggap lebih mudah dikembangkan dan diolah menjadi berbagai produk makanan. Hasil panen tomat hidroponik itu, tak hanya dijual di beberapa tempat namun juga diolah menjadi keripik tomat, brownis, dan saus tomat.

"Selain itu, tomat juga dijadikan bahan baku pemberian makanan tambahan bagi balita di Posyandu dalam rangka memenuhi kebutuhan gizinya," ujarnya.

(Baca: Pulihkan Trauma, Pertamina Berdayakan Ibu dan Anak di Kampung Nelayan)

Meskipun program ini baru berjalan sejak pertengahan 2018 lalu, para IRT sudah berhasil menikmati hasil panen sebanyak dua kali. Ketua Kelompok Usaha Ratu Tamalabba St Syamsiah mengatakan, dalam sekali panen biasanya mereka bisa menghasilkan sekitar 250 kilogram tomat.  "Hasilnya lumayan, dalam sekali panen bisa menghasilkan sekitar Rp 2,5 juta," ujar Syamsiah. 

Pada April lalu, Syamsiah dan rekan-rekannya memiliki ide untuk memasarkan hasil panen tomat agar lebih memiliki nilai ekonomi tinggi yakni dengan menjual aneka olahan kudapan. Salah satu produk yang cukup diminati adalah keripik tomat, yang dijual dengan harga yang cukup terjangkau yakni Rp 10 ribu per kemasan. 

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...