Dinilai Tak Ekonomis, Antam Batal Akuisisi Nusa Halmahera Mining

Image title
21 Agustus 2019, 19:41
Antam
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Petugas memperlihatkan emas batangan yang ditransaksikan di Butik Emas Logam Mulia, gedung Aneka Tambang, Jakarta, Selasa (3/4). Antam batal mengakuisis saham Nusa Halmahera Mining.

PT Aneka Tambang Tbk (Antam) menyatakan batal mengakuisisi saham PT Nusa Halmahera Mining (NHM) milik perusahaan tambang emas asal Australia Newcrast Mining Limited. Perseroan menilai tambang tersebut tidak ekonomis.

Direktur Utama Antam Arie Prabowo Ariotedjo menjelaskan, cadangan emas NHM yang terletak di Gosowong, Pulau Halmahea, Maluku Utara hanya tersisa 300.000 troy onz. Dengan cadangan sebesar itu, produksi NHM diproyeksi hanya tersisa tiga tahun.

Advertisement

"Dua sampai tiga tahun lagi akan habis, dengan jumlah segitu kalau kami akusisi akan rugi," ujarnya, saat ditemui di Jakarta, Rabu (21/8).

Saat ini Antam sudah memiliki 25% saham NHM. Perseroan pun memiliki hak untuk memperoleh penawaran dahulu atas saham yang dijual alias right of first refusal. Pelepasan saham NHM sebesar 51% merupakan kewajiban divestasi yang harus dilakukan dalam dua tahun ini atau 2020.

(Baca: Sepuluh Saham Paling Cuan Sepekan, Garuda dan Antam Naik Tinggi)

Di sisi lain, Antam juga berusaha meningkatkan produksi emas, nikel dan bauksit. Salah satu caranya dengan mengeksplorasi wilayah tambang emas di Oksibil, Papua. Dana investasi untuk eksplorasi tersebut mencapai US$ 120 miliar.

Selain itu, Antam akan memperpanjang kontrak tambang di Pongkor, Bogor. Kontrak tambang di wilayah tersebut akan habis pada tiga tahun mendatang. "Kami akan terus lakukan eksplorasi di Cibaliung, dan Pongkor. Kami berencana akan memperpajang kontrak di Pongkor," ujarnya.

Halaman:
Reporter: Fariha Sulmaihati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement