SKK Migas: Penundaan Pengembangan Proyek IDD Rugikan Chevron dan Mitra

Image title
17 Agustus 2019, 23:13
SKK Migas, Chevron, IDD
Agung Samosir|KATADATA
Ilustrasi, logo Chevron. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyebut Chevron dan mitranya akan rugi jika terus menunda kesepakatan rencana pengembangan proyek IDD tahap II.

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan Chevron Pacific Indonesia (CPI) dan mitranya akan rugi jika terus menunda kesepakatan rencana pengembangan proyek (PoD) Indonesia Deep Water Development (IDD) tahap II. Semakin lama Chevron menunda kesepakatan PoD, semakin sempit masa pengembalian biaya proyek tersebut.

Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman menjelaskan, semakin lama proyek IDD dikembangkan, maka pengembalian biaya pengembangan proyek (sunk cost) akan semakin naik. Sementara kontrak bagi hasil cost recovery Chevron dan mitranya akan segera berakhir pada 2027/2028 dan berganti dengan kontrak gross split.

"Ketika dia pindah dari cost recovery ke gross split, jika FID pada 2021, produksi pada 2024, kontrak expired 2028, maka ada beberapa tahun yang biaya mereka tidak dibayar dengan cost recovery kan, dia bayar sendiri,"ujar Fatar ke Katadata pada Sabtu (17/8).

Padahal menurut Fatar, pemerintah telah memberikan penawaran bagi hasil yang cukup menarik bagi Chevron dan mitranya. Namun Chevron merasa penawaran pemerintah belum masuk keekonomian perusahaan asal Amerika Serikat tersebut.

(Baca: Jonan Segera Bahas Rencana Pengembangan Proyek IDD Tahap II)

"Dia ada sedikit lagi minta tambahan, buat pemerintah tidak segampang itu, kan kami ada aturannya. Kalau mau win-win, operator siap berkorban, negara kan sudah berkorban,"kata Fatar.

Apalagi belanja modal (capex) proyek IDD tahap II sudah turun dari US$ 12 miliar menjadi US$ 6 miliar karena Chevron mengganti penggunaan dua floating processing unit dengan shallow water platform. "Artinya sudah bagus, hanya perusahaan kan ingin untungnya banyak,"katanya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...