Pertamina Was-was Produksi Blok Rokan Terus Turun Seperti Blok Mahakam

Image title
9 Juli 2019, 15:17
blok rokan, pertamina, chevron,
Katadata | Arief Kamaludin
Ilustrasi, logo Pertamina. Pertamina belum memutuskan skema atau model investasi yang akan dilakukan agar produksi Blok Rokan tidak turun ketika dikelola Pertamina pada 2021.

Pertamina mulai waswas dengan potensi penurunan produksi Blok Rokan ketika mengambil alih kelola dari Chevron Pacific Indonesia pada 2021 mendatang. Apalagi, sudah ada sinyal Chevron akan mengurangi investasi di blok tersebut.

Perusahaan pun khawatir nasib Blok Rokan akan sama dengan Blok Mahakam. Ketika dikelola oleh Pertamina, produksi Blok Mahakam malah terus turun. "Penurunan produksi Blok Mahakam jadi lesson learned bagi kami dalam mengelola blok migas hasil terminasi, terutama Blok Rokan," kata Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, pada Senin (18/7).

Advertisement

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menargetkan lifting minyak Blok Rokan tahun ini hanya sebesar 190 ribu barel minyak per hari ((BOPD), turun 9,2% dibandingkan realisasi tahun 2018 yang mencapai 209.478 BOPD. 

Hingga semester pertama 2019, realisasi produksi minyak siap jual (lifting) Blok Rokan hanya mencapai 194 ribu BOPD. Angka ini lebih rendah dibandingkan empat bulan pertama tahun ini yang mencapai 195 ribu barel per hari (BOPD).

Sedangkan liffting gas Blok Mahakam pada semester I-2019 hanya mencapai 662 juta standar kubik per hari (MMscfd) atau 60,18% dari target tahun ini yang mencapai 1100 MMscfd. Capaian tersebut jauh menurun dari realisasi lifting gas Blok ini ketika masih dikelola oleh Total EP Indonesia pada 2017 lalu yang mencapai 1.286 MMscfd.

(Baca: Pertamina Dibayangi Risiko Penurunan Produksi Blok Rokan Tahun 2021)

Karena itu, Pertamina berharap SKK Migas turut menjaga stabilnya produksi Rokan. Apalagi blok tersebut merupakan salah satu penyumbang terbesar lifting migas nasional.

SKK Migas pun sudah mempertemukan Pertamina dan Chevron untuk membicarakan masalah tersebut pada Jumat pekan lalu. Namun Direktur Hulu Pertamina Dharmawan Samsu belum bisa memastikan skema atau model investasi yang akan dilakukan agar produksi Blok Rokan tidak turun ketika dikelola Pertamina pada 2021.  "Semoga ada jalan keluar dari masalah ini," kata Dharmawan.

Sejauh ini sudah ada tiga opsi transisi yang pernah dibahas Pertamina, Chevron, dan SKK Migas.  Opsi pertama yakni operasi bersama. Opsi kedua, memaksimalkan area di sekitar Blok Rokan yang belum dikelola dan dikembangkan lebih lanjut. Opsi terakhir, perencanaan bersama rencana kerja Blok Rokan. 

Halaman:
Reporter: Yura Syahrul, Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement