SKK Migas Sebut Kilang LNG Masela Lebih Ekonomis Dibangun di Darat

Image title
9 Mei 2019, 19:06
pengembangan lapangan abadi blok masela
Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi, SKK Migas mengklaim biaya pengembangan Blok Masela dengan skema onshore lebih ekonomis

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengklaim biaya pengembangan fasilitas pengolahan gas alam cair (LNG) Lapangan Abadi Blok Masela lebih ekonomis dibangun di darat (onshore) dibandingkan skema LNG terapung atau Floating LNG/FLNG (offshore) . Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto mengatakan, biaya awal pengembangan Blok Masela menggunakan LNG terapung dengan kapasitas 7,5 juta ton per tahun (MTPA) bisa mencapai US$ 17 miliar.

Sementara pemerintah memutuskan meningkatkan kapasitas produksi Blok Masela menjadi 9,5 MTPA plus 150 mmscfd untuk gas pipa. Dengan begitu, Dwi mengklaim biaya produksi Blok Masela dengan LNG di darat bisa lebih murah.

"Apabila kita hitung dari sisi barrel oil equivalent, dengan skema floating mencapai US$ 8,6 per barrel oil equivalent. Dari angka proposal Inpex, dengan menggunakan onshore LNG, hanya sebesar US$ 6,2 per barrel oil equivalent," kata Dwi di Kantor SKK Migas.

(Baca: SKK Migas Pastikan Shell Tidak Hengkang dari Blok Masela )

Skema onshore, kata Dwi,  tidak hanya lebih ekonomis dari sisi biaya produksi, tetapi juga lebih banyak efek bergulir (multiplier effect) bagi masyarakat, mulai dari pengerjaan konstruksi hingga fabrikasi. Dia berharap pemerintah dan Inpex bisa segera menyepakati besaran biaya pengembangan proyek Blok Masela. 

"Kami harap jadi solusi untuk selesaikan perbedaan dan bisa segera dimulai," ujarnya.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...