ASDP Ferry Pangkas Belanja Modal hingga 30% Karena Pandemi Corona
PT ASDP Ferry Indonesia (Persero) harus memangkas anggaran belanja modal alias capital expenditure (capex) hingga 30% pada tahun ini. Sebab, bisnis BUMN itu lesu akibat penyebaran Covid-19.
Direktur Utama ASDP Ira Puspadewi mengatakan perusahaan awalnya menganggarkan capex tahun ini sebesar Rp 1,4 triliun. "Karena dipotong, menjadi Rp 900 miliar," kata Ira dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (14/5).
Salah satu biaya yang harus dipangkas yaitu biaya perawatan yang bersifat estetika atau keindahan. Hal itu tidak akan mempengaruhi fungsional serta keselamatan dan keamanan penumpang.
Meski begitu, ada beberapa investasi yang tidak bisa dipotong. Sebab, biaya tersebut menyangkut keselamatan dan mandatory atau peraturan.
Selain itu, perusahaan tidak memangkas biaya untuk ekspansi di dalam negeri. Seperti rencana pengembangan pelabuhan di Labuan Bajo.
(Baca: ASDP Ferry Prediksi Jumlah Penumpang Lebaran Tahun ini Turun Drastis)
Seperti diketahui, ASDP mencatat adanya penurunan penumpang cukup drastis sejak Maret 2020 hingga 12 Mei 2020 dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Penurunan terjadi di beberapa pelabuhan penyeberangan utama seperti Merak, Bakauheni, Ketapang, Lembar, Batam, Bitung, dan Kayangan,