Realisasi Investasi Panas Bumi Hingga Kuartal I 2020 Hanya 15,52%

Image title
12 Juni 2020, 10:11
esdm, panas bumi, investasi
ANTARA FOTO/ANIS EFIZUDIN
Ilustrasi, sejumlah pekerja beraktivitas di area instalasi sumur panas bumi. Kementerian ESDM menyebut banyak tantangan yang dihadapi investor untuk mengembangkan panas bumi sehingga nilai investasi hingga kuartal I 2020 masih rendah.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral atau ESDM mencatat realisasi investasi sektor panas bumi pada kuartal I 2020 baru mencapai US$ 163 juta atau 15,52% dari target tahun ini sebesar US$ 1,05 miliar. Pasalnya, ada tantangan dan risiko yang cukup besar dalam pengembangan panas bumi.

Direktur Panas Bumi Kementerian ESDM Ida Nuryatin Finahari menjelaskan investor perlu tambahan insentif agar tertarik mengembangkan proyek panas bumi di Tanah Air. Apalagi, Indonesia memiliki keterbatasan akses infrastruktur menuju lokasi proyek.

"Selama ini pembangunan akses ke lokasi dibebankan ke pengembang. Jadi berpengaruh ke tarif dan keekonomian proyek," ujar Ida dalam forum diskusi virtual, Kamis (11/6).

Lebih lanjut, menurut Ida, potensi panas bumi juga banyak tersebar di kawasan hutan konservasi. Hal ini pun menjadi tantangan tersendiri lantaran area konservasi hanya perbolehkan kembangkan di zona pemanfaatan panas bumi saja.

Kemudian, kelayakan proyek panas bumi untuk tarif listrik masih kurang ekonomis bagi masyarakat. "Kita tahu tarif listrik inginnya tidak naik. Tapi pengembangan panas bumi dari sisi kelayakan proyek keekonomian belum bisa kompetitif, dengan PLTU harganya lebih tinggi," ujar Ida.

Tak berhenti di situ, isu sosial dan perizinan dalam pengembangan sektor panas bumi juga selalu ada. Apalagi panas bumi juga melakukan pengeboran seperti layaknya sektor migas.

"Masyarakat bertanya kalau bor gagal apa tidak seperti Lapindo. Ini yang sering kali jadi resistance, khawatir lahan rusak, takut kalau ada apa-apa seperti kasus Lapindo," ujarnya.

(Baca: Kementerian ESDM Pesimistis Bauran Energi EBT 23% Tercapai Pada 2025)

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...