Pengunjung Sepi, Hanya 80% Gerai di Mal Sudah Beroperasi
Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) mencatat hanya 80% jumlah gerai retail yang kembali beroperasi. Hal itu disebabkan minimnya jumlah pengunjung yang berbelanja di mal atau pusat perbelanjaan sejak seminggu lalu.
Ketua Umum APPBI Stefanus Ridwan mengatakan, hingga saat ini peritel yang berani beroperasi didominasi oleh pengusaha yang memiliki modal kuat. Sedangkan yang lainnya enggan berspekulasi sambil menunggu jumlah konsumen meningkat.
"Tergantung malnya, ada yang 80% - 90%, kan bioskop belum boleh buka, spa, gym dan hiburan anak belum dibuka, itu sebabnya pengunjung belum banyak karena mereka juga mau hiburan," kata Stefanus kepada Katadata.co.id, Senin (22/6).
Menurut dia, sebagian besar peritel menutup gerai setelah pandemi corona merebak. Peritel pun mengalihkan penjualannya melalui online agar tetap mendapatkan pemasukan. Target pembeli dengan mengincar konsumen-konsumen kelas atas yang biasanya mengeluarkan uang lebih banyak untuk berbelanja di mal.
Untuk tren penjualan pun mulai bergeser dari yang sebelumnya didominasi barang-barang konsumtif menjadi barang-barang kebutuhan pokok. "Konsumen kelas atas ini kan lebih besar spending-nya tapi ada hubungan dengan toko yang lebih dekat. Mereka merupakan konsumen istimewa, walaupun ada di rumah tetap saja dapat promo-promo lewat Whatsapps ada produk baru segala macam, lalu dibeli lewat online," kata dia.
(Baca: Tren Belanja saat Normal Baru Mal Berubah, Barang Konsumtif Tak Laku)
(Baca: Mendag Sebut Kerugian Pusat Belanja Selama 2 Bulan Tutup Rp 12 Triliun)