Pertamina - Aramco Pecah Kongsi, Ada Selisih Valuasi Kilang Rp 15,79 T
Pertamina telah mengakhiri kerja sama dengan Saudi Aramco untuk proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Cilacap. Keputusan itu diambil karena kedua perusahaan tak sepakat terkait nilai valuasi kilang eksisiting yang dimiliki Pertamina.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyebut ada selisih nilai valuasi hingga US$ 1,1 miliar atau Rp 15,79 triliun. Sehingga perusahaan memutuskan melanjutkan pengembangan Kilang Cilacap secara mandiri.
"Itu kan aset BUMN, itu tidak mungkin bisa kami lepas," ujar Nicke dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI, Senin (29/6).
Menurut Nicke, ada risiko yang berbahaya bagi keuangan perusahaan jika kerja sama tetap dijalankan kedua perusahaan. Oleh karena itu, kedua perusahaan tak melanjutkan kerja sama di proyek kilang Cilacap.
"Kalau di bawah nilai buku itu akan bahaya, kami sepakat untuk tidak sepakat, pisah baik-baik di akhir April," kata Nicke.
(Baca: Demi Subsidi BBM, Pemerintah Utang ke Pertamina Hingga Rp 96,5 Triliun)
(Baca: Pertamina: Proyek Pembangunan Kilang Baru Tak Terganjal Corona)