SKK Migas: Inpex Takut Lanjutkan Proyek Masela karena Harga LNG Jatuh

Image title
2 Juli 2020, 15:32
skk migas, lng, blok masela, inpex, blok migas, pandemi corona, virus corona, covid-19
Katadata/Ratna Iskana
Ilustrasi, booth Inpex Corporation dalam IPA Convex 2019 di Jakarta. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi atau SKK Migas menyebut Blok Masela akan mulai produksi pada 2027.

Pandemi corona telah memukul harga komoditas, termasuk harga minyak dan gas bumi. Hal itu membuat sejumlah proyek migas di Tanah Air terganggu.

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi atau SKK Migas menyatakan harga gas jenis LNG jatuh karena pandemi corona. Bahkan harga komoditas tersebut menyentuh US$ 2 per MMBTU pada Juni 2020 .

Meskipun harga mulai naik pada awal bulan ini, kejatuhan harga tersebut membuat kontraktor migas ragu melanjutkan proyeknya di Indonesia. "Saat ini harganya US$ 2,2 per MMBTU. Ini yang membuat ketakutan project owner seperti Abadi Masela untuk mengeksekusi proyek ke depan," ujar Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dalam diskusi virtual pada Kamis (2/7).

Meski begitu, Dwi optimistis kondisi industri hulu migas akan lebih baik ke depannya. Dia bahkan memproyeksi harga LNG akan kembali naik pada Desember 2020.

(Baca: SKK Migas Sebut Proyek Masela Bisa Mundur Setahun Imbas Pandemi Corona)

Berdasarkan catatan SKK Migas, proyek Abadi Blok Masela pada tahun ini telah masuk ke tahap aktivitas persetujuan Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL). Hingga April 2020, prosesnya telah mencapai 45,33% dari target 47,96% pada bulan tersebut.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...