Produksi Migas Pertamina di Semester I Hanya 98,8% dari Target 2020

Image title
27 Juli 2020, 11:04
Pertamina, produksi migas
Donang Wahyu|KATADATA
Ilustrasi, logo Pertamina. Pertamina mencatat produksi migas hingga paruh pertama tahun ini sebesar 884,1 ribu barel setara minyak per hari.

Pertamina mencatat produksi migas pada semester I 2020 sebesar 884.100 barel setara minyak per hari (BOEPD). Jumlah tersebut hanya 98,89 persen dari target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) revisi tahun ini sebesar 894 ribu BOEPD.

Sebelumnya, Pertamina menargetkan produksi migas bisa mencapai 923 ribu BOEPD. Namun, pandemi corona menyebabkan aktivitas hulu migas terhambat. Perusahaan pun merevisi target produksi migas tahun ini menjadi 894 ribu BOEPD. 

Adapun total produksi minyak perusahaan dari domestik maupun luar negeri pada paruh pertama tahun ini sebesar 414.400 BOPD. Jumlah tersebut sebesar 98,43 persen dari target RKAP 2020 revisi sebesar 421 ribu BOPD.

Sedangkan produksi gas bumi perusahaan hingga semester I 2020 sebesar 2.721 juta kaki kubik per hari (MMSCFD ). Jumlah tersebut sebesar 99,27 persen dari target revisi tahun ini 2.741 MMSCFD.

Lebih lanjut, Pertamina mengklaim produksi minyak dua anak usahanya telah sesuai RKAP revisi, yakni PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) dengan realisasi produksi sebesar 107% atau 30.459 BOPD, dan PT Pertamina Hulu Sanga-Sanga (PHSS) sebesar 101% atau 12.300 BOPD.

Sedangkan realisasi produksi minyak PT Pertamina Hulu Energi (PHE) hanya 99,9% atau sebesar 82.200 BOPD, PT Pertamina EP (PEP) sebesar 99% atau 80.500 BOPD, dan PT Pertamina Internasional EP (PIEP) hanya 96% dari target atau 99.400 BOPD.

Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengungkapkan PHM dan PHSS berhasil melampaui target RKAP revisi setelah mencatatkan performa baseline (produksi eksisting) yang lebih besar dan ditambah dengan produksi dari well intervention (intervensi sumur).


 

Untuk produksi gas bumi, anak usaha yang berhasil melampaui target yakni PHE yang realisasi produksinya mencapai 102% atau 800,4 MMSCFD. Menurut Fajriyah, pencapaian tersebut dapat diraih karena produksi gas dari Blok Offshore North West Java (ONWJ) melebihi target. Blok ONWJ mampu mencapai baseline yang baik, kehandalan fasilitas, dan production losses yang minimal.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...