Keluar dari Jebakan Kelas Menengah, RI Perlu Potong Rente Barang Impor

Rizky Alika
12 Agustus 2020, 16:01
impor, pendapatan, kelas menengah
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.
Ilustrasi, sebuah kapal bermuatan peti kemas di Pelabuhan Jakarta International Container Terminal (JICT), Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (24/6/2020). Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menyebut Indonesia bisa keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah dengan menghapus rente barang impor.

Pemerintah tengah berupaya keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah. Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Dzulfian Syafrian menilai pemerintah harus memotong rente barang impor jika ingin keluar dari jebakan itu. 

Dia mencontohkan rantai pasokan komoditas pertanian sangat panjang di Indonesia. Setiap rantai pasokan mempunyai peluang besar untuk dikorupsi oleh pemburu rente.

Advertisement

Hal itu yang menyebabkan harga telur di Indonesia lebih mahal Rp 10 ribu dibandingkan telur di Inggris. Selain itu, harga bawang bombai di Indonesia sempat menembus Rp 180 ribu per kilogram pada beberapa bulan yang lalu.

"Memotong rente atau bahkan korupsi di berbagai barang-barang impor," kata Dzulfian dalam sebuah webinar, Rabu (12/8).

Dia juga menilai pemerintah perlu meningkatkan investasi yang berkualitas, yaitu investasi yang menciptakan pekerjaan dengan nilai tambah tinggi. Sebagai contoh, Indonesia dapat menarik perusahaan besar untuk meletakkan kantor pusatnya di tanah air, penelitian dan riset atau marketing di Indonesia.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement