Pelaku Industri Plastik Yakin Tak Terdampak Larangan Impor Sri Lanka

Rizky Alika
29 Agustus 2020, 20:15
plastik, industri, impor
ARIEF KAMALUDIN | KATADATA
Ilustrasi, produk plastik. Sri Lanka melarang impor produk plastik untuk menjaga lingkungan.

Sri Lanka akan melarang impor sebagian besar produk plastik untuk melindungi gajah dan rusa liar yang mati karena memakan limbah. Meski begitu, Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Olefin, Aromatik, dan Plastik (Inaplas), Fajar Budiyono, menilai larangan tersebut tak berdampak pada ekspor Indonesia.

Ia menyebutkan produk plastik Sri Lanka didominasi produk dari India dan Timur Tengah. "Ekspor bahan baku plastik tidak ada yang ke Sri Lanka jadi impact-nya kecil. Permintaan dan daya beli Sri Lanka juga rendah," kata Fajar saat dihubungi Katadata.co.id, Sabtu (29/8). 

Advertisement

Menurutnya, Sri Lanka akan memiliki nasib yang serupa dengan Bangladesh. Sebelumnya, Bangladesh melarang penggunaan kemasan plastik. Namun, negara tersebut kesulitan mencari bahan pengganti plastik.

Bangladesh sempat menggunakan spunbond untuk menggantikan plastik. Namun, limbah spunbond sulit diatasi.

Kemudian, negara tersebut menggunakan serat rami sebagai penggantinya. Namun, Bangladesh tidak mampu membeli rami karena harganya yang mahal. Oleh karena itu, Bangladesh kembali memakai plastik meski ada aturan yang melarang penggunaan produk itu. 

"Silakan larang, tapi ada produk penggantinya tidak?" ujar dia.

Ia pun menyebut kebijakan pengurangan produk plastik seharusnya mencontoh negara-negara di Eropa. Benua Biru tersebut mengeluarkan insentif pajak untuk produk plastik daur ulang.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement