Bank Dunia Proyeksi 150 Juta Orang Jatuh Miskin Akibat Pandemi Corona

Image title
8 Oktober 2020, 12:36
bank dunia, covid-19, kemiskinan, gerakan 3M
ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Ilustrasi, kemiskinan. Bank Dunia memproyeksi 150 orang bakal masuk ke dalam jurang kemiskinan ekstrem pada akhir 2021 akibat pandemi corona.

Bank Dunia menyatakan pandemi corona dapat mendorong 150 juta orang dalam kemiskinan ekstrem pada akhir 2021. Hal itu menghapus upaya pengentasan kemiskinan yang telah dilaksanakan dalam tiga tahun terakhir.

Bank Dunia dalam laporan dua tahunan menyatakan pada tahun ini bakal ada 88 juta hingga 115 juta orang hidup dengan uang kurang dari US$ 1,90 atau sekitar Rp 28 ribu per hari. Jumlah tersebut dapat tumbuh menjadi 111 juta hingga 150 juta pada akhir 2021.

Itu berarti 9,1-9,4 persen populasi dunia akan hidup dalam kemiskinan ekstrem tahun ini, hampir sama dengan 9,2 persen pada 2017. Proyeksi tersebut juga bakal menjadi persentase kemiskinan tertinggi dalam kurun waktu 20 tahun.

Sebelumnya, Bank dunia memperkirakan tingkat kemiskinan eksterem bakal turun menjadi 7,5 persen pada akhir 2021 dari 8,4 persen pada tahun lalu. "Pandemi dan resesi global dapat menyebabkan lebih dari 1,4 persen populasi dunia jatuh ke dalam kemiskinan ekstrem. Kemunduran serius bagi kemajuan pembangunan dan pengurangan kemiskinan," kata Presiden Bank Dunia David Malpass dilansir dari Reuters pada Kamis (8/10). 

Laporan tersebut menemukan bahwa banyak dari kaum miskin ekstrem berada di negara-negara yang telah memiliki tingkat kemiskinan yang tinggi. Sekitar 82% dari mereka berada di negara-negara berpenghasilan menengah.

Garis kemiskinan di negara berpenghasilan menengah didefinisikan dengan pendapatan US$ 3,2 atau sekitar Rp 47.200 ribu per hari. Sedangkan garis kemiskinan di negara menengah ke atas didefinisikan dengan pendapatan US$ 5,5 atau sekitar Rp 81 ribu per hari.

Bank Dunia juga menemukan fakta baru dari dampak pandemi corona. Jika dahulu kemiskinan ekstrem terkonsentrasi di daerah pedesaan, saat ini kemiskinan ekstrem juga menerpa masyarkat perkotaan. Hal itu terjadi lantaran lapangan pekerjaan semakin sedikit akibat lockdown dan berkurangnya konsumsi masyarakat.

Adapun kemiskinan ekstrem terkonsentrasi di negara-negara di Afrika bagian Sahara. Mayoritas pendudukk wilayah tersebut hidup dengan uang kurang dari US$ 1,90 per hari.

Bank Dunia pun memproyeksi jumlah orang miskin di negara tersebut meningkat 50 juta orang pada tahun depan dibandingkan proyeksi sebelum pandemi corona, atau sekitar 42 persen dari populasi kawasan itu hidup di bawah kemiskinan ekstrem pada 2021. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan perkiraan sebelum Covid yang hanya sebesar 37,8 persen.

Halaman:

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...