Sinovac Kembali Lanjutkan Uji Klinis Vaksin Covid-19 di Brasil

Image title
12 November 2020, 12:41
vaksin virus corona, covid-19, virus corona, pandemi corona, corona, gerakan 3M
ANTARA FOTO/REUTERS/Thomas Peter/AWW/dj
Seorang pria berada di laboratorium pembuat vaksin milik China Sinovac Biotech di Beijing pada Kamis (24/9/2020).. Sinovac menjadi salah satu perusahaan farmasi yang mengembangkan vaksin virus corona (COVID-19).

Regulator Kesehatan Brasil, Anvisa, mengizinkan Sinovac melanjutkan uji klinis vaksin virus corona. Uji coba tersebut sempat terhenti karena salah satu relawan meninggal dunia.

Namun, uji coba kembali dilanjutkan karena relawan dinyatakan meninggal akibat bunuh diri. Institusi Obat Brasil, Butanta, menyatakan uji klinis akan kembali dimulai pada Rabu (11/11).

Advertisement

Presiden Brasil Jair Bolsonaro, yang selama ini menjadi pengkritik Tiongkok, tanpa dasar menolak vaksin Sinovac. Dia memuji keputusan penangguhan sementara uji coba vaksin pada Senin (9/11) sebagai kemenangan pribadi.

Meski begitu, dia menegaskan bahwa pemerintah Brasil akan membeli vaksin apapun yang disetujui oleh Anvisa dan Kementerian Kesehatan. Keputusan tersebut berlaku juga bagi vaksin Sinovac jika mendapat persetujuan otoritas setempat.

Penangguhan uji coba, termasuk uji klinis vaksin Sinovac, sempat menuai protes dari organisasi pengadilan Brasil. Mereka menyatakan langkah tersebut mengejutkan karena penyebab kematian tak ada hubungannya dengan vaksin.

Di sisi lain, penghentian sementara uji klinis mengobarkan ketegangan antara Bolsonaro dan Gubernur Sao Paulo Joao Doria, yang telah menggantungkan ambisi politiknya pada vaksin Tiongkok. Dia bahkan berenancana menggunakan vaksin tersebut pada awal Januari 2021, dengan atau tanpa bantuan pemerintah pusat.

Anvisa pada Rabu (12/11) menyatakan informasi awal terkait uji coba vaksin, yang menyebabkan penangguhan, tidak lengkap dan tidak memiliki faktor efek samping yang parah. Anvisa dengan tegas menepis anggapan bahwa keputusan itu bermotif politik.

Lebih lanjut, lembaga tersebut menyatakan penghentian sementara tidak selalu berarti produk yang sedang diuji coba tidak menawarkan kualitas, keamanan atau kemanjuran. "Setelah mengevaluasi data baru, Anvisa memahami bahwa uji coba vaksin memiliki alasan yang cukup untuk dimulai kembali," kata badan tersebut.

Di sisi lain, Sinova menyatakan vaksin yang dikembangkannya cukup aman. Meski begitu, dia menghargai pengawasan ketat Anvisa.

Adapun Brasil menjadi salah satu negara dengan penanganan Covid-19 terburuk di dunia. Negara tersebut memiliki kasus Covid-19 lebih dari 5,7 juta dengan 163.000 kematian. Bolsonaro mendapat kecaman karena tak mampu menghentikan penyebaran virus.

Halaman:

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement