MER-C Bantah Keluarkan Hasil Tes Covid-19 Rizieq Shihab
Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) membantah telah mengeluarkan hasil tes Covid-19 Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab. Dalam informasi yang beredar, Rizieq diyatakan terpapar virus corona.
Ketua Presidium MER-C, dr Sarbini Abdul Murad, menyebut pihaknya tak pernah mengeluarkan laporan tes reverse-transcriptase polymerase chain reaction (RT-PCR) atas nama Muhammad R Shihab. Meskipun Rizieq mengatakan telah melaksanakan tes di laboratorium MER-C.
"Tidak betul," jawab Sarbini melalui WhatsApp dilansir dari Antara pada Rabu (2/12).
Di sisi lain, Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Doni Monardo menyebut belum menerima informasi terkait hasil tes Rizieq."Harus konfirmasi ke Balitbangkes. Sampai saat ini belum ada penjelasan resmi," ujar Doni.
Sebelumnya, sempat beredar laporan hasil RT-PCR atas nama Muhammad R Shihab . Laporan tersebut memang tidak mencantumkan nama lembaga.
Dalam laporan tersebut, hanya tertulis nama Muhammad R Shihab yang tanggal lahir 24 Agustus 1965 dengan jenis kelamin laki-laki. Keterangan tersebut disertai informasi hasil tes yang menyatakan positif Covid-19.
Adapun hasil tersebut didapat dari tes usap pada 27 November 2020. Hasil tes pun divalidasi pada 28 November 2020 dengan nama perusahaan MER-C yang ditandatangani dr Arif Rahman.
Sebelumnya, Doni menyesalkan sikap Rizieq Shihab yang menolak tes dari pemerintah meskipun pernah kontak erat dengan pasien Covid-19."Kami meminta Saudara Rizieq sebagai tokoh masyarakat untuk kooperatif dan memberikan teladan dalam upaya penanggulangan pandemi,"ujar Doni pada Minggu (29/11).
Menurut Doni, pemerintah akan melaksanakan tindakan tegas bagi siapa pun yang melanggar ketentuan dan membahayakan keselamatan dan kesehatan masyarakat. Dia juga meminta warga untuk sukarela mengikuti tes Covid-19 serta menjalani perawatan atau karantina bila positif tertular virus corona.
"Dalam situasi penularan COVID-19 yang masih terjadi, setiap warga negara hendaknya menjalankan protokol kesehatan, termasuk sukarela dites, ditelusuri kontak eratnya, serta bersedia dirawat atau karantina bila positif tertular," kata Doni.
Doni mengatakan tes, telusur, dan tindak lanjut (3T) merupakan langkah untuk mengendalikan penularan virus corona. Selain upaya pencegahan melalui penggunaan masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, serta mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir (3M).
Menurut Doni, 3T merupakan tindakan kemanusiaan dan nondiskriminatif. Sehingga siapa pun wajib mendukungnya.
Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan