Dua Pemicu Mutasi Virus Covid-19 Semakin Cepat Menyebar

Image title
13 Januari 2021, 20:39
covid-19, virus corona, pandemi corona, pandemi, jakarta, gerakan 3M
ANTARA FOTO/REUTERS/Phil Noble/hp/cf
Foto Phil Noble. Warga berjalan melewati ilustrasi virus di luar pusat sains regional di Oldham, Britain, Senin (3/8/2020). LIPI menyebut masifnya mutasi virus corona terjadi karena mobilitas masyarakat yang tinggi dan tidak adanya pembatasan perjalan oleh pemerintah.

Varian baru virus corona terus bermunculan di berbagai negara. Hal itu terjadi karena mutasi virus SARS-CoV-2 yang semakin masif.

Peneliti Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI Anggia Prasetyoputri mengatakan varian baru virus corona itu menyebabkan penularan Covid-19 semakin cepat menyebar. Adapun, penyebab mutasi virus corona terjadi karena dua hal. "Mobilitas manusia yang masih tinggi dan tidak adanya pembatasan perjalanan,” kata Anggia dalam keterangan tertulis pada Rabu (13/1).

Peneliti di Pusat Penelitian Biologi LIPI, Sugiyono Saputra, menjelaskan bahwa varian-varian baru muncul sebagai bagian dari siklus hidup virus. Terkadang varian baru muncul dan yang lainnya menghilang. Namun ada juga yang muncul dan kemudian bertahan.

“Perbedaan varian baru SARS-CoV-2 dengan varian sebelumnya yaitu pada banyak tidaknya mutasi pada nukleotida (materi genetik) yang terjadi sehingga membentuk klaster atau lineage tersendiri," ujar Sugiono. 

Dia mencontohkan varian baru virus corona yang diberi label VUI 202012/01. Virus tersebut ditemukan pertama kali di Inggris. 

Virus itu merupakan hasil multiple mutations pada spike protein sebanyak 29 nukleotida jika dibandingan dengan strain SARS-CoV-2 dari Wuhan. Mutasi yang terjadi pada spike protein itu akan berefek pada receptor binding yang bertanggung jawab terhadap kemudahan masuknya partikel virus ke dalam sel inang.

Dengan perubahan tersebut, virus VUI 202012/01 lebih mudah menginfeksi manusia. Varian SARS-CoV-2 yang berasal dari Inggris itu pun dinilai 70% lebih mudah menular dibandingkan varian yang pernah muncul sebelumnya.

Word Health Organisation (WHO) juga sangat waspada terhadap kemunculan varian-varian baru dan secara rutin akan menilai varian SARS-CoV-2 tersebut. WHO juga akan memantau dampak mutasi virus terhadap perubahan penularan, gejala klinis dan keparahan, atau mungkin tindakan pencegahan, termasuk diagnostik, terapeutik dan vaksin.

Di sisi lain, otoritas nasional beberapa negara Eropa tengah mengambil sampel yang intensif untuk mengkarakterisasi genom virus dan memahami seberapa luas varian baru ini beredar. Sedangkan di Indonesia, menurut Sugiyono, telah dilakukan upaya surveilans terhadap genom SARS-CoV-2.

Halaman:

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...