Kasus Covid-19 di AS Bisa Kembali Naik Karena Varian Baru Virus Corona
Amerika Serikat (AS) berhasil mencatatkan penurunan kasus Covid-19 hingga 21% dalam dua pekan terakhir. Meski begitu, para ahli menyarankan agar masyarakat tetap waspada karena varian baru virus corona mulai menyebar di negara tersebut.
Institut Metrik dan Evaluasi Kesehatan Universitas Washington pada musim panas lalu memproyeksi kasus baru Covid-19 di Negeri Paman Sam mencapai puncak pada Januari 2021. Meski begitu, Direktur Institut Metrik dan Evaluasi Kesehatan Universitas Washington Christopher J.L. Murray memperingatkan bahwa proyeksi itu bisa berubah total dengan adanya mutasi virus corona.
Hal senada juga diungkapkan oleh sejumlah pejabat kesehatan AS yang khawatir varian baru virus corona menular lebih cepat dibandingkan distribusi vaksin virus corona. Hal itu akan menyebabkan lonjakan kasus baru. Pakar kesehatan masyarakat menyamakan situasi tersebut dengan perlombaan antara vaksinasi dan varian baru virus. Pemenangnya akan menentukan arah pandemi di Amerika Serikat.
“Kami jelas berada dalam tren menurun, tapi saya khawatir varian baru akan membuat kami terkejut pada akhir Februari atau Maret,” kata Caitlin M. Rivers, seorang ahli epidemiologi di Sekolah Kesehatan Masyarakat Johns Hopkins Bloomberg seperti dikutip nytimes.com pada Sabtu (23/1).
Perhitungan tersebut diambil dari analisa terhadap lonjakan kasus Covid-19 di Inggris, Irlandia, Afrika Selatan dan Brasil utara, setelah penemuan varian baru virus corona. "Saya pikir tiga bulan ke depan bisa menjadi bagian terburuk dari pandemi," kata Michael T. Osterholm, Direktur Pusat Penelitian dan Kebijakan Penyakit Menular di Universitas Minnesota.
Salah satu dari beberapa ilmuwan di Harvard's T.H. Sekolah Kesehatan Masyarakat Chan dan Universitas Yale, Nicolas A. Menzies, mengatakan bahwa ada kemungkinan infeksi Covid-19 di AS meningkat lagi. Hal itu berdasarkan studi mereka dalam Proyek Covidestim, yaitu proyek yang melacak tingkat kekebalan kelompok.
Oleh karena itu, Pemerintahan baru Presiden Biden berupaya mempercepat pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Namun, belum dapat dipastikan berapa banyak dosis vaksin yang akan disebar ke berbagai kota di AS.
Pemerintah AS juga memgimbau masyarakat tetap memakai masker, menghindari pertemuan besar, dan mendaftar untuk divaksinasi segera setelah mereka memenuhi syarat. Apalagi sejumlah negara bagian berencana melonggarkan aktivitas masyarakat menyusul penurunan kasus Covid-19.
Seperti Chicago yang akan membuka kembali museum, mengizinkan pusat kebugaran membuka kelas kelompok, dan pelonggaran aktivitas lainnya. Padahal ahli epidemiologi telah memperingatkan bahwa penurunan atau kenaikkan kasus sangat tergantung pada prilaku manusia. Rencana pelonggaran aktivitas masyarakat itu pun dinilai dapat memicu lonjakan kasus baru.
Di sisi lain, Komisaris Kesehatan Minneapolis Gretchen Musicant mengatakan bahwa para pejabat di negara bagian itu didorong, tetap waspada dalam menentukan pembukaan kembali sektor ekonomi. "Kami mengawasi untuk memastikan bahwa pembukaan kembali itu tidak menaikkan tarif kami lagi," kata Musicant.
Adapun Melanie Allen, 43 tahun, seorang perawat terdaftar dan pemimpin perawatan klinis di unit virus corona menyatakan kegelisahannya terhadap rencana pelonggaran aktivitas masyarakat. Menurut dia, penurunan kasus Covid-19 bisa membuai orang dalam rasa aman palsu yang akhirnya menyebabkan kenaikkan kasus baru.
“Saya masih sedikit gugup ketika saya melihat orang keluar karena pembatasan aktivitas dicabut, saya tidak ingin orang-orang mulai lengah," ujar
Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan