Vaksin AstraZeneca Sudah Dievaluasi BPOM, Kemenkes Yakin Aman

Image title
12 Maret 2021, 14:30
kementerian kesehatan, vaksin virus corona, virus corona, covid-19, pandemi corona, pandemi, jakarta, gerakan 3M
ANTARA FOTO/Umarul Faruq/rwa.
Ilustrasi, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Pasar Larangan, Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (5/3/2021). Kementerian Kesehatan tetap berencana menggunakan vaksin virus corona yang dikembangkan AstraZeneca.

Kementerian Kesehatan atau Kemenkes tetap berencana menggunakan vaksin virus corona buatan AstraZeneca. Meskipun sejumlah negara di Eropa menunda suntikan vaksin tersebut.

Menurut Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes dr. Siti Nadia Tarmizi, vaksin AstraZeneca telah melewati pemeriksaan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Sehingga izin penggunaan darurat bisa diberikan untuk vaksin tersebut.

Dengan terbitnya izin penggunaan darurat, lanjut Nadia, vaksin tersebut aman untuk digunakan oleh masyarakat. "Sudah ada izin BPOM artinya aspek keamanan sudah dipertimbangkan, dan izin itu sudah dibahas bersama para ahli," kata Nadia kepada Katadata.co.id pada Jumat (3/12).

Lebih lanjut, Nadia mengatakan bahwa vaksin tersebut akan digunakan untuk kelompok penerima vaksin tahap kedua, yaitu lansia dan pekerja publik. BPOM sebelumnya telah menerbitkan izin penggunaan darurat vaksin virus corona dari AstraZenca.

Kepala BPOM Penny K. Lukito menjelaskan pihaknya telah melaksankaan pemeriksaaan terkiat keamanan, mutu, dan khasiat. Evaluasi tersebut dilaksanakan bersama tima ahli obat, ITAGI, dan berbagai ahli yang terkait.

Hasilnya menunjukkan bahwa pemberian dua dosis vaksin AstraZeneca dengan interval empat minggu aman dan dapat ditolerasi dengan baik. Pasalnya, kejadian efek samping yang muncul hanya ringan dan sedang, yaitu nyeri, kemerahan, gatal, kelelahan, sakit kepala, nyeri otot, meringan, nyeri sendi, mual, dan muntah.

Dari sisi khasiat, Penny mengatkaan, pemberian vaksin AstraZeneca merangsang pembentukan antibodi setelah dosis kedua pada dewasa usia 18-60 tahun sebesar 32 kali. Sedangkan pada usia 65 tahun ke atas mencapai 21 kali.

Berdasarkan hasil pemantauan 15 hari setelah pemberian dosis kedua dan dua bulan setelahnya, efikasi yang terbentuk dari vaksin AstraZeneca mencapai 62,1%. Hal itu menunjukkan vaksin berkhasiat menangkal virus corona dan sudah sesuai standar WHO di mana efikasi minimal 50%.

"Secara umum hasilnya memenuhi syarat biarpun ada data yang perlu di-update, yaitu data stabilitas yang lebih panjang, tapi itu umum terjadi pada vaksin yang sedang dikembangkan," ujar dia.

Dengan hasil tersebut, BPOM menerbitkan izin penggunaan darurat pada 22 Februari 2021 dengan nomor EUA 2158110143A1 untuk tiap satu vail vaksin yang berisi 5 mililiter yang bisa digunakan untuk 10 dosis.

Meski begitu, Penny mengingatkan agar sebelum produk siap digunakan harus memenuhi kriteria lulusan produk sesuai standar BPOM. Hal itu untuk memastikan mutu dan stabilitas agar vaksin siap diberikan kepada masyarakat.

Halaman:

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...