Facebook Larang Iklan Obat yang Klaim Mampu Sembuhkan Virus Corona

Fahmi Ahmad Burhan
27 Februari 2020, 12:21
facebook, virus corona
Katadata
Ilustrasi, logo Facebook. Perusahaan teknologi, Facebook, melarang iklan obat yang mengklaim dapat menyembuhkan virus corona.

Facebook mengeluarkan kebijakan pelarangan iklan obat yang mengklaim dapat menyembuhkan virus corona. Perusahaan teknologi itu memang terus berupaya mengurangi penyebaran informasi salah yang dapat menyebarkan ketakutan terkait virus tersebut sejak Januari 2020. 

"Baru-baru ini kami menerapkan kebijakan melarang iklan yang menyiratkan pasokan obat terbatas atau menjamin penyembuhan atau pencegahan virus corona," kata juru bicara Facebook seperti dilansir Business Insider pada Rabu (26/2).

Advertisement

Facebook juga melarang iklan-iklan alat kesehatan seperti masker yang menjamin 100% dapat mencegah virus corona. Selain menyesatkan, penjual masker tersebut juga mematok harga yang cukup tinggi. 

(Baca: Antisipasi Corona, Arab Saudi Tangguhkan Kedatangan Jamaah Umrah Baru)

Facebook secara khusus menyaring informasi maupun iklan terkait virus corona. Hal itu menyusul penyelidikan World Health Organization atau WHO terkait informasi dan iklan yang tidak akurat mengenai virus corona di media sosial. WHO telah membagi hasil penyelidikan tersebut kepada otoritas kesehatan.

Di sisi lain, harga penjualan masker di beberapa e-commerce di Tiongkok seperti Taobao, Suning dan JD.com telah mengalami lonjakan sejak Januari 2020. Itu lantaran pasokan masker yang terus menipis. 

Di luar Tiongkok, beberapa penjual pihak ketiga di raksasa e-commerce Amazon berusaha menipu para pelanggan yang mencari masker. Mereka menaikkan harga berkali-kali lipat dari harga normal.

Hal tersebut dipicu oleh penyebaran virus corona yang terus meluas. Hingga kini, virus tersebut telah menelan korban jiwa sebanyak 2.600 orang dan lebih dari 79 ribu orang yang terinfeksi di Kota Wuhan sejak wabah virus corona pada Desember 2019 lalu.

(Baca: Korban Virus Corona Terus Bertambah, 4 Negara Laporkan Kasus Pertama)

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement