Bos SoftBank Proyeksi 15 Unicorn Bakal Bangkrut Akibat Pandemi Corona

Cindy Mutia Annur
20 Mei 2020, 09:44
softbank, unicorn, pandemi corona, covid-19, teknologi, investasi
softbank
Ilustrasi, SoftBank World 2019. Softbank memproyeksi ada 15 unicorn yang bakal bangkrut karena pandemi corona.

SoftBank memproyeksikan 15 unicorn dalam portofolionya bakal bangkrut karena pandemi corona. Hal itu terjadi di tengah kerugian yang dialami perusahaan investasi asal Jepang tersebut.

SoftBank Group melaporkan kerugian operasi untuk tahun fiskal 2019 yang berakhir Maret 2020 mencapai US$ 13 miliar atau sekitar Rp 191 triliun. Perusahaan pun mencatat rugi bersih tahun lalu sebesar US$ 8,9 miliar atau sekitar Rp 131 triliun. 

Kerugian yang ditanggung investor Grab dan Tokopedia itu merupakan yang terbesar sejak listing pada 1994. Kerugian besar investor Jepang itu terutama disebabkan oleh kinerja anak usahanya, Vision Fund, yang menderita kerugian hampir US$ 18 miliar atau sekitar Rp 265 triliun.

Kerugian Vision Fund merupakan dampak dari buruknya kinerja unicorn seperti Uber dan WeWork. Salah satu perusahaan portofolio 'bintang'-nya, WeWork, rugi sebesar US$ 10 miliar atau sekitar Rp 147 triliun.

CEO SoftBank Masayoshi Son mengatakan pandemi corona merupakan krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya. Hal itu menyebabkan beberapa unicorn yang disokong perusahaannya jatuh 'ke lembah corona'.

"Saya yakin beberapa dari mereka (15 unicorn) akan terbang di atas lembah (corona)," ujar Son dikutip dari KRAsia, Selasa (19/5).  

Ia pun melanjutkan, 15 unicorn yang dinilainya berisiko itu tidak akan diberikan dukungan keuangan untuk menyelamatkan perusahaan mereka.

(Baca: CEO SoftBank Menyesal Investasi Ratusan Triliun di Startup Wework)

(Baca: Rugi Rp 189,8 Triliun, Anak Usaha SoftBank Gagal Dapat Pendanaan)

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...