Ojol Beroperasi Lagi, Gojek & Grab Terapkan Protokol Kesehatan Ketat

Cindy Mutia Annur
8 Juni 2020, 17:42
gojek, grab, ojek online, jakarta, new normal, normal baru, corona, covid-19
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Ilustrasi, pengemudi ojek online di Shalter Kawasan Stasiun Sudirman, Jakarta Pusat, Senin (8/6/2020). Gojek dan Grab menerapkan protokol kesehatan yang ketat untuk pengemudi ojek online yang mulai beroperasi kembali di Jakarta.

Grab dan Gojek bersama Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) kembali mengoperasikan layanan ojek online di Jakarta pada hari ini, Senin (8/6). Meskipun, angkutan penumpang dengan kendaraan roda dua tetap dilarang beroperasi di 66 Rukun Warga (RW). 

Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi mengatakan layanan GrabBike kembali beroperasi dengan menerapkan serangkaian langkah keamanan dan kebersihan bertajuk GrabProtect. Protokol tersebut disesuaikan dengan zona warna infeksi virus corona.

"Prosedur tersebut sejalan dengan peraturan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terkait keringanan dalam peraturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Serangkaian langkah itu bertujuan untuk meminimalisir risiko penyebaran Covid-19 pada layanan transportasi kami," ujar Neneng kepada Katadata.co.id, Senin (8/6). 

Selain itu, perusahaan memberikan edukasi kepada mitra pengemudi terkait protokol kesehatan GrabProtect serta memberikan alat kebersihan seperti hand sanitizer, masker, dan sarung tangan. Langkah tersebut bakal diterapkan secara bertahap kepada 8.000 mitra pengemudi perusahaan pada akhir bulan ini. 

(Baca: Ojek Online Tak Bisa Angkut Penumpang di 66 RW Jakarta, Ini Daftarnya)

Ia melanjutkan, perusahaan juga telah membentuk armada GrabCar Protect dan GrabBike Protect yang dilengkapi dengan partisi plastik sebagai pemisah untuk meminimalisir kontak antara penumpang dan mitra pengemudi. Grab akan memasang partisi plastik yang terbuat dari bahan mika rigid dan memiliki frame alumunium yang tetap memberikan sirkulasi udara untuk mitra pengemudi dan penumpang dalam unit kendaraan.

"Dengan adanya partisi plastik ini, mitra pengemudi tetap dapat menggunakan rem tangan saat perjalan berlangsung," ujar Neneng.

Selain itu, perusahaan akan meluncurkan dua fitur in-app terbaru yakni formulir deklarasi kesehatan dan kebersihan secara online, serta fitur mask selfie yaitu fitur pengecekan masker via selfie di seluruh pasar Grab mulai akhir Juni 2020. Di sisi lain, penumpang diwajibkan membawa helm pelindung sendiri.

 

Dalam menyambut new normal, Neneng mengatakan, mitra pengemudi dan penumpang perusahaan dapat membatalkan pemesanan tanpa denda sebelum perjalanan dimulai jika salah satu pihak tidak menggunakan masker. Caranya dengan memilih ‘pengemudi/penumpang tidak memakai masker (driver/passengers did not wear a mask)’ sebagai alasan pembatalan.

"Dengan alasan tersebut, kami tidak akan memberikan denda kepada salah satu pihak yang melaporkan," ujar dia. 

Neneng mengatakan, Grab pun telah mendirikan lebih dari 40 stasiun sanitasi di Indonesia, termasuk 21 stasiun di Jakarta. Dengan hadirnya stasiun sanitasi ini, para mitra pengemudi dapat membawa kendaran mereka untuk disinfektasi.

(Baca: Bisa Angkut Penumpang, Tak Semua Driver Ojol Taat Protokol Kesehatan)

(Baca: Gojek-Grab Buka Lagi Akses Ojol, tapi Tak Beroperasi di 66 RW Jakarta)

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...